Indonesia sebagai negara maritim terbesar di dunia, yang 2/3 wilayahnya merupakan wilayah lautan”, dimana luas wilayah lautan hampir 82% dan Indonesia pun diakui secara International oleh UNCLOS pada tahun 1982 sebagai negara maritim dan dapat kita lihat juga dimana Indonesia dikelilingi oleh 2 samudera besar yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Provinsi Nusa Tenggara Barat (Prov. NTB) berada tepat di atas wilayah Samudera Hindia, dimana hujan yang terjadi diwilayah NTB sebagian besar berasal dari hasil evaporasi (penguapan) yang terjadi di atas wilayah lautan Samudera Hindia.
Dari pantauan BMKG pada awal Maret 2014 angin diatas wilayah Prov. NTB mulai bertiup secara variatif dari arah Tenggara hingga Timur dengan kecepatan angin berkisar antara 10 - 20 Km/jam, dan ini menandakan bahwa musim transisi (musim pancaroba) dari musim hujan menuju musim kemarau sudah mulai terjadi di wilayah NTB, dimana musim pancaroba ini ditandai dengan adanya anomali-anomali cuaca di sekitar wilayah NTB yang mengakibatkan wilayah NTB sering dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan disertai angin kencang yang mengakibatkan pohon-pohon tumbang hingga rumah roboh. Dengan adanya siklon tropis (Tropical Cyclone) Gillian yang berada di Barat Laut NTB tepatnya diatas wilayah Samudera Hindia cukup mempengaruhi pertumbuhan awan -awan hujan yang disertai angin kencang diatas wilayah NTB.
Yang perlu diketahui oleh masyarakat tentang informasi Prakiraan Musim yang dikeluarkan oleh BMKG adalah dengan memakai data curah hujan berdasarkan wilayah ZOM (Zona Musim) yang dimana luas wilayah ZOM tidak selalu sama dengan luasan wilayah administrasi pemerintahan. Luas ZOM ditentukan berdasarkan pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan yang jelas antara curah hujan periode musim kemarau dan musim hujan. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), NTB memiliki 21 wilayah Zona Musim (ZOM). Dimana untuk Pulau Lombok terdiri dari 10 ZOM dan Pulau Sumbawa terdiri dari 11 ZOM
Menurut Prakiraan Musim Kemarau Tahun 2014 yang telah dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) beberapa waktu yang lalu, NTB diprakirakan akan memasuki musim kemarau umumnya berkisar pada dasarian I-III bulan April Tahun 2014.
Waspada Pengaruh Musim Pancaroba
Yang perlu diwaspadai pada musim pancaroba ini adalah kejadian cuaca yang dapat berubah secara tiba-tiba, seperti perubahan suhu secara mendadak dan kejadian hujan yang tiba-tiba muncul dengan disertai angin kencang yang dapat mengakibatkan kerugian baik jiwa maupun materi. Selain itu musim pancaroba juga diikuti dengan munculnya beberapa penyakit yang biasa menjangkiti masyarakat seperti; deman, batuk, flu, radang tenggorokan, masuk angin serta diare.
BMKG bekerja sama dengan instansi-instansi terkait akan memberikan pelayanan informasi cuaca dan iklim, peta-peta potensi bencana banjir hingga berita gempa bumi terkini yang dapat diakses secara langsung melalui website resminya (www.bmkg.go.id)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H