DERAI AIR MATA SEORANG IBU
      Karya Hamdani Mulya
Anakku air mata ibu berderai
dari tengah lautan hingga ke muara sungai
tumpah rintik belum berhenti
sejak tsunami hingga akhir zaman nanti
Anakku sayang!
Walau engkau tak pernah kembali direnggut tsunami
namamu abadi Ibu simpan dalam sanubari
sampai hari kiamat nanti
Wahai anakku Ibu menunggumu
memungut kasih dan rindu
engkau anak yang kukasihi
walau di dunia kita tak bersama lagi
Cinta Ibu padamu anakku
tak lekang dimakan waktu
ketika senja kala dunia sudah berubah
Sayang Ibu padamu anakku
tak pernah pudar digerus zaman
Masih seperti saat Ibu merawatmu
ketika bayi hingga engkau pergi di jemput tsunami
Anakku namamu selalu Ibu sebut dalam doa
juga Ibu simpan dalam kenangan
hingga akhir zaman nanti
Sumbok Rayeuk, Aceh Utara, 10 Juli 2024
DUKAMU DALAM JENDELA JIWAKU
     Karya Hamdani Mulya
Derai air bening membuncah
mengiringi kepergian syuhada tsunami
26 Desember 2004 duka lara datang
membawa air mata di bumi Aceh
Air laut laut air mata
merenggut sanak keluarga
Bapak, Ibu, keponakan, menghilang ditelan bencana
Pasang gelombang itu datang tanpa berkabar
meluluhkan segenap jiwa raga
Tsunami itu
sebagai kiriman surat dari Tuhan-mu
Surat yang tak tertulis
namun terbaca pada tanda-tanda
Allah Yang Maha Kuasa
mengajarkanmu untuk kembali pada-Nya