Mohon tunggu...
Hamdani Dwi Prasetyo
Hamdani Dwi Prasetyo Mohon Tunggu... Dosen - Penulis Opini

Dosen Fakultas MIPA - Universitas Islam Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perubahan Budaya Mengancam Biodiversitas Indonesia

30 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 30 Agustus 2020   08:20 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Coban Trisula TNBTS sebagai Bentuk Keindahan Alam(Dokumentasi Pribadi)

Hal ini tidak lepas dari kebebasan budaya luar yang masuk ke Indonesia.  Gaya hidup yang meniru budaya luar, serta tanpa adanya saringan informasi akan menghasilkan banyak kerugian. Tidak hanya dampak budaya, melainkan dampak pada kesehatan masyarakat akan semakin beresiko.

Adapun dampak perekonomian masyarakat juga dapat jatuh, khususnya bagi masyarakat yang merupakan penjual makanan tradisional.

Mengapa demikian? Sebab dengan seringnya kita memperkenalkan makanan kekinian terhadap generasi masa depan, maka generasi muda akan semakin tidak tertarik pada makanan tradisional daerahnya.

Hal ini menyebabkan hilangnya makanan tradisional dan diganti oleh makanan cepat saji. 

Penjual Jenang Grendul Pasar Besar yang Masih Menjual Jajanan Tradisional (Dokumentasi Pribadi)
Penjual Jenang Grendul Pasar Besar yang Masih Menjual Jajanan Tradisional (Dokumentasi Pribadi)

Apakah salah budaya luar masuk ke Indonesia? tentunya tidak, tetapi kita perlu menyaring budaya yang baik dan yang tidak baik.

Selain itu, mempertahankan budaya Indonesia adalah prioritas. Menjaga nilai-nilai budaya tentu perlu dilakukan agar manfaat dapat kita peroleh.

Oleh karena itu, perlu adanya perubahan pola pikir terhadap budaya bangsa dimana kita harus mempertahankan tradisi agar biodiversitas Indonesia tetap utuh.

Apabila kita selektif dalam memilih budaya luar yang dapat kita tiru, akan muncul rangkaian permasalahan yang merugikan bagi semua pihak.

Maka sebagai bangsa Indonesia kita perlu berbangga dengan budaya dan keanekaragaman hayatinya lalu kita kembang dengan arif dan bijaksana.

*)Penulis: Hamdani Dwi Prasetyo, Dosen Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Malang (UNISMA)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun