Mohon tunggu...
Hamdan Hamado
Hamdan Hamado Mohon Tunggu... Buruh - Pelajar

Pemuda Biasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mei

2 Mei 2019   18:54 Diperbarui: 2 Mei 2019   18:55 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEI
Jika guyur hujanmu pertama mu membasah bumi
Maka tetesnya kini menjadi pengobat dahaga ku
Malam ini engkau kisahkan seluruh resahmu
Dan aku pun menimpali dengan kisah gelisahku

Taukah kau, Mei ?
Bahwa aku kini sedang mengembara
Menyelami samudera yang pekat dan gelap
Terperosok pada kata-kata asing dari negri antah brantah

Mei
Terima kasih untuk hujan pertamamu
Tetes surgamu adalah pemuas dahagaku
Irama guyurmu adalah simphoni penenang jiwaku
Gelegar gunturmu seperti sebait teluh dan mantra
Yang menyihirku hingga tak lagi takut
Pada samudera gulita dan kata-kata asing negri antah branta itu

Pare, 02 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun