Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Belajar Menertawakan Hidup ala Agus Mulyadi

26 November 2024   09:22 Diperbarui: 26 November 2024   10:01 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto buku Bergumul dengan Gusmul (Sumber: agusmulyadi.web.id)

Memang, menulis adalah sebuah kegiatan yang semua orang pasti bisa. Tanpa terkecuali. Tidak memandang status ekonomi atau sosial seseorang. Selama orang tersebut bisa membaca dan menulis, menulis akan terealisasi. Sesederhana itu.

Apalagi kalau merasa diri tidak bisa apa-apa, maka menulislah. Tidak mengapa kalau Anda tidak bisa bermain piano, bermain bulutangkis, menari, menggambar, berbicara di depan publik, dan lain sebagainya. Menulis adalah keterampilan yang mudah dipelajari. Tentu saja, karena sejak usia dini, kita mempelajarinya. 

Otomatis, mengasahnya menjadi keterampilan yang berguna untuk masa depan dan jenjang karier sangatlah berarti.

Saya merasa relate dengan kondisi Agus Mulyadi, seorang pria yang dulunya merasa tidak bisa apa-apa dan berada dalam ketidakpastian akan masa depan, malah menemukan dunia yang dia sukai dan mengantarnya menjemput rezeki di profesi yang tidak pernah dia impikan sebelumnya.

Ya, menjadi penulis ternyata membuka jalan bagi Agus Mulyadi, menunjukkan kepada dunia, bahwa dia yang berasal dari kalangan nobody, bukan siapa-siapa, tidak mempunyai privilege seperti anak-anak orang kaya, tapi dia bisa berhasil dalam kehidupan yang keras.

Uniknya, dia menemukan setiap kegetiran hidup dalam sisi yang berbeda. Ada kelucuan, keakraban, atau nilai-nilai yang sangat bermanfaat dalam hidup, yang bisa menjadi pembelajaran, bahwa tidak ada sesuatu yang sia-sia. Semua pengalaman, seremeh apa pun, sangat berarti. 

Dan Agus dengan mudahnya menuangkan semua itu, entah sebagai pengingat, lelucon masa lalu, atau mengenang pengalaman-pengalamannya bersama keluarga dan teman, dalam bentuk tulisan.

Pertama "mengenal" Agus Mulyadi

Saya tidak mengenal Agus Mulyadi secara pribadi. Saya tidak pernah bertemu langsung dengan Agus, namun saya "mengenal" dia ketika menonton podcast dari Mojok.co, perbincangan antara kepala suku Mojok, Puthut EA, dengan Agus Mulyadi dalam berbagai kesempatan.

Perbincangan yang cair dan pembahasan yang menarik membuat saya penasaran akan sosok Agus Mulyadi, khususnya karya-karyanya, baik yang berupa artikel di dunia maya maupun buku.

Dan akhirnya pencarian saya berlabuh ke iPusnas. Saya mencari buku-buku Agus Mulyadi. Dari beberapa, mata saya tertuju pada buku ini. Bergumul dengan Gusmul.

Bagi saya pribadi, melihat daftar isi buku dan setelah membaca semua tulisan, jelas terang benderang bahwa Agus menceritakan suka dukanya sebagai pribadi yang berkutat dengan pengalaman seputar keluarga dan teman di sekelilingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun