Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Apakah Anda Masih Membawa Pulpen dan Buku?

22 Maret 2024   11:20 Diperbarui: 22 Maret 2024   18:00 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (PEXELS/LILARTSY via KOMPAS.COM)

Tentu saja, pulpen "kedua" tidak sama merek dan tipenya dengan pulpen utama. Saya beli yang harganya lebih murah.

Memang agak merepotkan membuka tas dan mengeluarkan pulpen "kedua", tapi itu lebih baik daripada meminjamkan pulpen utama dan setelah itu mungkin kembali dalam kondisi macet tinta karena sebelum kembali ke saya, sang peminjam tak sengaja menjatuhkan pulpen ke lantai.

Dengan meminjamkan pulpen "kedua", pulpen utama tetap aman dan bebas dari transfer bakteri atau virus.

2. Ikhlas kalau kehilangan pulpen

Terkadang risiko selain pulpen macet tinta karena jatuh ke lantai (berkat keteledoran peminjam ^_^), risiko kehilangan pulpen bisa terjadi.

Lupa mengembalikan menjadi alasan terbesar mengapa kehilangan bisa terjadi.

Oleh karena itu, saya sudah menyiapkan mental jika pulpen hilang kembali. Saya tidak pernah lagi menagih kembalinya pulpen karena selain itu pulpen "kedua", terkadang saya mendapat cap pelit atau kikir perihal meminjamkan pulpen.

Bagi saya pribadi, selain saya masih menulis dengan pulpen, saya memperoleh pulpen dengan membelinya di toko buku atau tempat fotokopi. Saya mengeluarkan sejumlah uang untuk itu. Hilangnya pulpen seperti "membuang" uang atau hangus begitu saja sebelum menggunakan pulpen secara maksimal.

Namun ya itulah. Belum banyak orang menyadari pentingnya pulpen, nilai sebuah pulpen dalam keseharian. Kisaran harga di bawah sepuluh ribu untuk membeli sebuah pulpen mungkin dianggap tidak seberapa. Hilang satu, dengan gampangnya bisa membeli yang lain. Mungkin begitu pemikiran kebanyakan orang.

Yah, jadi saya ikhlas saja jika kehilangan pulpen setelah peminjaman. Menghargai nilai sebuah pulpen, menurut saya, masih minim dan belum membudaya di negeri +62.

Kebiasaan dalam keseharian

Sudah sejak lama saya suka membawa pulpen dan buku kemana pun saya pergi. Tentu saja, perkecualian pada saat mandi dan ketika berada di toilet. 

Memang awalnya agak merepotkan membawa dua benda ini, apalagi kebanyakan orang di era kekinian hanya membawa sebuah ponsel pintar dengan alasan kepraktisan. Satu alat sebagai sarana menulis, membaca, hiburan, dan lain sebagainya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun