ada waktunya.
Ada waktu untuk tertawa,
ada waktu untuk menangis.
Ada waktu untuk cemberut,
ada waktu untuk tersenyum.
Tak selamanya badai menerpa.
Tak selamanya penderitaan mendera.
Akan ada sinar mentari
yang memberi kehangatan di hati.
Ada awal dan akhir.
Selalu seperti itu.
Tidak ada
yang abadi
di muka bumi ini.
Ketika tiba saatnya
untuk berpisah,
tangis pun pecah.
Lidah kelu,
tidak ada
kata yang keluar.
Ada waktunya.
Rahasia Tuhan
yang menjadi
misteri.
Samarinda, 19 Juni 2022
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H