Sunyi sepi.
Malam dingin menemani.
Satu dua nyamuk ikut menepi.
Kiri dan kanan.
Badan mengarah ke dua sisi
secara bergantian.
Mata belum mengantuk.
Diri masih terjaga.
Aku menyalakan lampu,
mengambil pulpen dan kertas.
Kutorehkan kata demi kata.
Perlahan.
Mengisi waktu di keheningan malam.
Menunggu kantuk tiba.
Segala kegelisahan,
Semua kegundahan,
kutuangkan di atas kertas.
Hitam di atas putih.
Sampai pada suatu titik.
Mata sudah mengantuk.
Aku meletakkan pulpen,
merapikan kertas,
memadamkan lampu.
Doa singkat
sebelum kesadaran lenyap,
"Semoga aku masih bisa menatap kehidupan esok hari."Â
Samarinda, 1 Juni 2022
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H