bertebaran dimana-mana.
Mulai dari jual beli jabatan
sampai berbohong soal jumlah gorengan yang dimakan.
Bahkan untuk mendapatkan
status, memalsukan terhitung
masa tugas menjadi lumrah.
Dalih "demi keluarga" menjadi
alasan pembenaran tindakan
yang teramat sangat menggelikan.
Tak ada seorang pun yang berteriak.
Tidak ada kalimat atau kata
yang terucap. Semua membisu.
Semua memakai topeng kemunafikan
Apakah kejujuran sudah mati?
Tentu saja belum. Masih ada
segelintir yang menjunjung tinggi asas kejujuran. Sayangnya, hanya seperti jarum di tumpukan jerami.
Negeri ini punya penyakit yang kronis.
Sangat mudah dan murah mendapatkan dusta diantara kita.
Kejujuran?
Selain langka, juga mahal adanya.
Samarinda, 28 Mei 2022
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H