(1)
Angin berhembus menguarkan
kenikmatan dan kesejukan.
Panas terik matahari jadi tersibak.
Seakan tidak terasa.
(2)
Aku melangkah di atas pasir,
setapak demi setapak,
meninggalkan berbagai jejak di belakang,
menanamkan lubang pijakan.
(3)
Masa itu sudah terlewati
beberapa tahun yang lalu.
Jejak langkah sudah sirna,
dihapus oleh gempuran air laut dan para warga.
(4)
Oleh karena itu, aku memilih
meninggalkan jejak langkah
dalam bentuk berbeda
yang jauh dari usikan alam
atau tangan manusia.
(5)
Tulisan hitam di atas putih
yang menghiasi berbagai lini
dari waktu ke waktu
akan terus hadir.
(6)
Alunan nada,
mengalir begitu rupa,
tertuang dalam setiap video,
semoga ada gunanya.
(7)
Sampai kapan ini akan berakhir?
Entahlah.
Yang jelas,
selama isi kepala masih waras
dan jari-jari tangan masih bisa menari,
aku akan terus meninggalkan jejak langkah.
Samarinda, 30 Januari 2022
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H