Aku tahu, aku bukan siapa-siapa. Apalah diriku dibanding dia. Aku cuma guru biasa dengan penghasilan pas-pasan. Tak bisa disamakan dengan dia yang segalanya ada.
Aku tahu, kau ingin aku seperti dia. Punya semua yang kau impikan. Kekayaan, rumah mewah, kenikmatan dunia. Tak heran, kau lebih memilih dia ketimbang aku.
Kau bilang uang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya butuh uang. Ya, aku akui kau memang benar. Bukan karena mata duitan maka kau berkata seperti itu. Kau tidak mau hidup sukar seperti masa kecilmu dulu.
"Jangan berada dalam zona nyaman. Bekerja keraslah selagi bisa. Di saat tua, kita tak akan bisa bekerja lagi. Kalau tak ada tabungan dan investasi, habislah kita nanti. Kita juga tidak bisa membantu sesama jika pendapatan tak cukup untuk sebulan."
Aku setuju. Hidup harus diisi dengan berjuang. Dengan adanya uang, banyak yang bisa kita lakukan. Bukan hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang lain. Kita bisa membantu orang lain dengan uang kita.
Aku akan berusaha. Mewujudkan impianmu. Karena impianmu impianku juga. Kuharap kau bersabar menanti keberhasilanku.
Samarinda, 8 Februari 2021
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H