Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

5 Lagu Penting sebagai Perenungan Diri di Saat Pergantian Tahun

28 Desember 2020   20:09 Diperbarui: 28 Desember 2020   20:15 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Shutterstock via KOMPAS.COM)

Pergantian tahun. Tahun ini teramat sangat berbeda. Kalau tahun-tahun sebelumnya, saya mengikuti ibadah tutup tahun di gereja bersama beberapa saudara seiman, memuji dan memuliakan nama Tuhan, mendengarkan firman Tuhan yang berkaitan dengan tahun yang sebentar lagi tiba, meniup trompet, kemudian diakhiri dengan doa penutup dan makan-makan ala kadarnya di gereja sesudahnya.

Tahun ini, karena pandemi covid-19, dengan sangat terpaksa, saya harus berada di rumah saja, merenungkan kebaikan Tuhan di sepanjang tahun 2020, dan membuat resolusi untuk tahun yang baru, 2021.

Secara pribadi, ada lima lagu yang sangat berkesan bagi saya di setiap pergantian tahun. Masing-masing lagu mempunyai makna mendalam di hati. Ada yang riang, tapi ada juga yang menggugah hati

Apa saja lima lagu tersebut?

1. Nostalgia

Sesuai dengan artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), nostalgia adalah :

  1. kerinduan (kadang-kadang berlebihan) pada sesuatu yang sangat jauh letaknya atau yang sudah tidak ada sekarang

  2. kenangan manis pada masa yang telah lama silam

Setiap tahun berganti, ada saja kenangan indah yang sudah terjadi di sepanjang tahun yang sudah terlewati. Sayangnya, karena keterbatasan waktu, tidak semua bisa tertuang dalam bentuk tulisan di buku jurnal atau esai di Kompasiana.

Ada yang pahit, tapi juga ada yang manis. Semua berbaur menjadi satu. Dan kehilangan yang terbesar dalam hidup adalah ayah dan ibu sudah tiada. Saya dan keluarga besar sangat kehilangan mereka berdua. Rindu, tapi tidak bisa memupus rasa rindu itu, karena ayah dan ibu sudah berpulang. 

Mendengarkan lagu Nostalgia yang diciptakan oleh Sungha Jung mengingatkan saya akan peristiwa-peristiwa pahit-manis di tahun yang sebentar lagi ditinggalkan, juga pengalaman-pengalaman mengesankan di tahun-tahun sebelumnya.

Lagu ini mengaduk emosi saya, bahwa saya hidup sampai sejauh ini, mengalami banyak peristiwa yang sangat berarti, dan itu semua tak akan bisa saya alami kembali di masa kemudian.

Lagu ini sekaligus sebagai penanda evaluasi diri bahwa saya harus lebih baik lagi di tahun yang baru. Jangan sia-siakan hidup dengan hal-hal yang tak berguna. Lakukan sesuatu yang bermanfaat demi meraih masa depan gemilang dan membahagiakan keluarga.

2. Take Me Home, Country Roads 

Ada banyak versi lagu "Take Me Home, Country Roads" yang diciptakan oleh Bill Danoff, Taffy Nivert, dan John Denver; tapi saya memilih Cover dari Music Travel Love.

Melihat tayangan video dari lagu ini di channel YouTube Music Travel Love mengingatkan saya pada pengalaman beberapa tahun yang lalu dimana saya harus menempuh jarak sekitar seratus kilometer lebih dari Samarinda ke Balikpapan untuk pulang kampung, pulang ke rumah ayah dan ibu, berkumpul bersama keluarga besar di Balikpapan.

Di kiri kanan jalan masih cukup banyak pepohonan dan udara sejuk bersilir-silir menyegarkan. Terkadang saya berhenti sejenak di bawah pepohonan untuk sekadar menghirup udara segar dan melihat pemandangan. Sayangnya, smartphone saya rusak beberapa tahun sesudah itu dan saya kehilangan gambar-gambar kenangan semasa jadi "bocah petualang".

Bertemu dengan ayah dan ibu. Makan bersama. Bercerita tentang pengalaman selama mengajar dan bertanya balik tentang kondisi orangtua dan kakak-kakak.

Tahun ini, meskipun ayah dan ibu sudah tiada, lagu ini tetap saya dengarkan,  mengingatkan saya untuk berjuang sekuat tenaga di tahun yang baru dan seterusnya demi keluarga tercinta. Saya tidak ingin mengecewakan ayah, ibu, dan keluarga.

3. Rumah Kita

Mendengar lagu dari God Bless ini selalu mengingatkan saya akan nilai dari mensyukuri apa yang Tuhan sudah beri dalam kehidupan. Meskipun sekarang kondisi dunia masih belum membaik, mengeluh tidak akan memecahkan masalah.

Apa pun yang terjadi, tinggal di gubuk sekalipun, tetap bersyukur, karena Tuhan masih memberikan kesempatan bagi kita untuk hidup. Bahkan, meskipun hanya bisa makan dengan tempe dan tahu, kita harus tetap bersyukur masih bisa makan tiga kali sehari dibanding beberapa orang lainnya yang mungkin tidak mampu membeli bahan makanan untuk diri dan keluarga.

4. Ini Rindu

Sedikit mengenang masa pacaran dulu yang penuh romantika (ehem), lagu ini selalu berkesan dan mengundang semangat untuk bergoyang.

Karena saya suka gitaran, saya menikmati cara bang Alip_Ba_Ta mengulik gitarnya, memainkan lagu "Ini Rindu" yang dipopulerkan oleh Farid Hardja dan Lucky Resha.

Dengan musik instrumentalia, saya bisa menikmati irama lagu yang menghentak dan mengundang untuk juga berjoget dan berdendang.

"Ooo burung nyanyikan lah

katakan pada nya aku rindu..."

5. You Raise Me Up

Lagu ini sangat menginspirasi saya di sepanjang kehidupan yang sudah saya jalani.

Ada banyak persepsi yang bermunculan. Ada yang beranggapan kalau lagu ini bercerita tentang seseorang yang berbeban berat dan hampir menyerah dengan keadaan, tapi ada sang kekasih yang terus menyemangati dan memberi motivasi seraya berkata, "Kamu bisa," sambil senantiasa menemani.

Namun, saya lebih memilih persepsi yang kedua, yaitu saat berbeban berat, Tuhan akan mengangkat beban itu dan berjalan bersama orang-orang yang percaya kepada-Nya. Badai sehebat apapun akan bisa dilalui karena Tuhan selalu beserta orang-orang yang beriman kepada-Nya.

Saya melihat lagu ini dari sudut pandang iman percaya kepada Sang Pencipta. Dalam banyak kasus, saya melihat penyertaan Tuhan begitu nyata dalam setiap segi kehidupan saya. Saya menyaksikan bagaimana Tuhan menjawab doa saya di saat saya mengalami kesulitan. Saya mengalami kelepasan dari mara bahaya. Saya mendapat rezeki di saat semua pintu berkat terlihat tertutup di mata saya.

Lagu ini selalu mengingatkan saya di sepanjang tahun-tahun sebelumnya, dan saya percaya, meskipun belum melihat "pelangi", percayalah, Tuhan akan memampukan kita untuk melalui "badai kehidupan" ini dan melihat "pelangi" kemenangan pada akhirnya.

Mendengar lagu ini selalu membuat saya menitikkan air mata dan sekaligus jiwa raga menjadi kuat kembali, yakin akan penyertaan Tuhan dalam hidup saya.

* * *

Demikianlah lima lagu penting sebagai perenungan diri di saat pergantian tahun yang saya terapkan di tahun-tahun sebelumnya. Apakah lagu-lagu tersebut akan berganti di akhir tahun 2021? Entahlah. Mungkin saja.

Yang jelas, pergantian tahun sebaiknya menjadi waktu bagi kita untuk merenungkan apa yang sudah kita buat di tahun 2020 dan apa yang kita akan kerjakan di tahun baru 2021.

Esensi pergantian tahun bukan makan, minum, dan hura-hura, tapi bagaimana menjadi manusia yang sadar akan kekurangan-kekurangan diri di tahun yang sebentar lagi ditinggalkan, memperbaikinya, dan menggapai impian-impian yang belum terwujud di tahun baru ke depan. Merancang apa saja yang harus dikerjakan adalah suatu keniscayaan supaya kita bergerak dan berbuat menuju tercapainya impian.

Lima lagu penting di atas adalah "hal mutlak", sebagai perenungan diri dan memperlengkapi saya senantiasa, mengingatkan saya untuk siapa saya berjuang.

Bagaimana dengan Anda? Apa Anda mempunyai beberapa lagu penting sebagai perenungan diri di saat pergantian tahun?

Mari berbagi supaya bisa memotivasi banyak orang dalam menghadapi ketidakpastian saat ini.

Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun