Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jangan Jadi Imitasi

19 Desember 2020   12:29 Diperbarui: 19 Desember 2020   12:36 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (422737 via pixabay.com)

Alkisah ada seorang lelaki bernama Beni. Hidupnya penuh kegetiran hati. Curahan kata tertuang menjadi kalimat-kalimat duka. Tulisan yang menggambarkan luka.

Setiap hari selalu berkeluh kesah. Menyampaikan rentetan kata berisi desah dan gelisah. Seakan ingin meluapkan segala sumpah serapah. Seperti membuang segala macam sampah.

Ada saran dari beberapa kenalan. Sisipkan sedikit canda sebagai masukan. Jangan mengisi dengan kemuraman melulu. Jangan semuanya berbentuk kesedihan dari hilir ke hulu.

Beni mencoba memenuhi keinginan mereka. Dia membubuhi sedikit humor dalam beberapa bagian. Dia juga berusaha meniru beberapa penulis puisi terkemuka. Menempelkan berbagai kelakar di setiap tulisan.

Hasilnya tidak seperti yang diharapkan. Jiwanya jadi tertekan. Hidupnya penuh derita. Sebaliknya dia menuangkan segala kata canda tawa seakan-akan dia juga menghadapi keriangan kisah sebagai realita.

Beni sadar. Menulis yang tidak dialami bukanlah hal yang benar. Dia membohongi diri dan pembaca. Menulis kegembiraan padahal di sisi terdalam penuh dengan derita.

Berhenti berusaha menjadi orang lain. Jadilah diri sendiri. Diri bukanlah patung lilin. Jangan jadi imitasi.

Samarinda, 19 Desember 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun