Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Genjrengan Ukulele Seorang Perempuan di Perempatan

18 November 2020   19:53 Diperbarui: 18 November 2020   20:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ukulele (eliana_obera via pixabay.com)

Sore hari, jam empat, saat matahari masih menyengat, aku berada dalam perjalanan pulang.

Terkantuk-kantuk saat berkendara, itu tentu saja sangat berbahaya. Tapi apa mau dikata, badan letih sehabis bekerja dari mulai matahari terbit sampai menjelang terbenamnya sang surya.

Perjalanan selama 30 menit sekali jalan. Begitulah keadaan yang harus kuhadapi setiap hari. Melewati jalan yang sama, kadang juga mengambil rute lain untuk menikmati suasana berbeda.

Kali ini aku menjalani jalur yang penuh dengan perempatan. Mau bagaimana lagi? Setiap perjalanan selalu ada perhentian, bukan?

Dan selalu ada cerita di setiap perempatan. Di perempatan terakhir, ada seorang perempuan menghampiri setiap mobil dengan ukulele di tangan saat lampu merah menyala dengan garang.

Dia menggenjreng ukulele sambil menyanyikan lagu-lagu masa kini. Yah, cukup lumayan. Meskipun nada-nada senar tidak sesuai, akor tidak sinkron, namun suaranya cukup merdu untuk didengar.

Tak semua pengemudi mobil memberikan rupiah. Mungkin mereka takut terpapar virus corona. Tapi herannya, perempuan itu tetap tersenyum dan mengucapkan terima kasih walaupun berlalu dengan tangan hampa.

Genjrengan ukulele perempuan itu, menghibur pengendara kendaraan bermotor sepertiku, meskipun entah sampai kapan dia akan terus menggenjreng ukulele sambil bernyanyi.

Samarinda, 18 November 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun