Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dua Kata yang Mengundang Tanya

5 November 2020   18:06 Diperbarui: 5 November 2020   18:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Skitterphoto via pixabay.com)

Dalam hidup ini banyak hal yang tak bisa dimengerti. Mengandung misteri yang sampai saat ini belum terkuak. 

Dua kata ini sering ditanyakan oleh peserta didik usia dini. Dua kata yang mengundang tanya dalam benak mereka.

Untuk apa...?

Dua kata yang menjadi awal dari suatu tanya. Dua kata yang selalu mengundang tanya dalam hati mereka selama hampir sembilan bulan ini.

Untuk apa aku harus mengerjakan PR sebanyak ini? 

Untuk apa aku harus belajar dengan rajin kalau toh dengan nilai rendah bisa naik kelas juga?

Untuk apa aku harus belajar di rumah? Aku bosan belajar sendiri. Ingin belajar bersama teman-teman di sekolah...

Maaf, Nak. Kau masih terlalu muda. Bapak bisa saja menjelaskan tentang virus ganas yang menyebabkan semua ini, seperti yang orang tuamu katakan padamu. Namun tentu saja tetap tak akan mudah kau pahami.

Bapak tak bisa menerangkannya sesuai dengan akal pikiranmu. Suatu saat nanti, bila saatnya tiba, pasti kau akan mengerti mengapa kau harus bertahan dan belajar di rumah.

Kau harus rajin belajar. Jangan kecewakan orang tuamu. Mereka bekerja di luar rumah dengan risiko besar terpapar virus mematikan demi menjaga tersedianya makanan, minuman, dan kenyamanan untukmu. Doakan mereka tetap sehat dan semangat dalam mengarungi kehidupan yang sulit sekarang ini.

Samarinda, 5 November 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun