Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bimbel Online, Apakah Perlu?

29 Oktober 2020   20:24 Diperbarui: 30 Oktober 2020   22:08 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi siswa sedang melakukan pembelajaran via daring| Sumber:jogja.tribunnews.com

Bimbingan belajar atau biasa disingkat bimbel adalah salah satu cara untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Solusi bagi orangtua murid yang sudah angkat bendera putih dalam mengajar putra-putri tercinta.

Sah-sah saja kalau para orangtua murid menggunakan jasa bimbel untuk membantu mengajari ananda supaya lebih memahami materi pelajaran sekolah. Wajar, karena tidak mungkin semua orang bisa menguasai banyak hal, apalagi kalau profesinya tidak berhubungan dengan itu. 

Misalnya Doni (bukan nama sebenarnya), seorang pengusaha kuliner yang berlatar belakang Sarjana Ekonomi mengalami kesulitan, tidak mengerti kalau harus mengajarkan mapel Kimia pada sang putri, sebut saja Lusi, yang berstatus siswi SMA jurusan IPA.

Sayangnya, pandemi Covid-19 mengacaukan segala kegiatan. Bimbel juga kena imbasnya. Lusi tetap bisa bimbel meskipun bertajuk semi online, yaitu setengah tatap muka langsung di bimbel, mengikuti bimbingan di tempat bimbel; dan setengah daring dengan mengerjakan beberapa latihan di aplikasi yang tersedia.

Namun tidak semua bimbel bisa menerapkan protokol kesehatan secara ketat, menimbang harus menggunakan masker, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak aman. 

Ada beberapa teman yang juga berprofesi sebagai guru yang mengadakan bimbel, baik secara offline, dengan bertemu langsung, meskipun dibatasi murid-murid lesnya sekitar tiga sampai empat orang; maupun online, dengan melakukan bimbel online menggunakan aplikasi Zoom.

Sayangnya, ada bimbel online yang, menurut saya, sedikit "dipaksakan". 

Robert (bukan nama sebenarnya), murid les saya yang berstatus siswa kelas enam di salah satu SD swasta di Samarinda mempunyai pengalaman yang, dari kacamata saya, tidak menyenangkan.

Mengapa? Karena guru kelasnya, sebut saja Bu Rini, mewajibkan semua muridnya di kelas enam yang dibimbingnya untuk mengikuti bimbel pada siang hari, tak lama sesudah PJJ lewat Zoom saat pagi hari tuntas dilaksanakan.

Dari sejak awal semester satu, sang guru sudah menerapkan bimbel yaitu secara online via Zoom di saat siang, dimulai pada jam dua atau tiga siang, tergantung kesiapan dirinya.

Agustus, September, dan sekarang bulan Oktober, bimbel online ala Bu Rini terus berjalan dan apa yang terjadi di hari Selasa, 27 Oktober 2020, sehari sebelum hari Sumpah Pemuda merupakan sesuatu yang menyedihkan di pemandangan saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun