Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Saat Tirai Menutup

19 Oktober 2020   20:48 Diperbarui: 19 Oktober 2020   20:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tirai  (pixabay.com)

Setiap hari. Selalu ada warna. Ada kelahiran. Ada juga kematian.

Ada tirai yang terbentang. Tipis tak kelihatan. Sewaktu-waktu menutup. Mengakhiri cerita kehidupan manusia.

Apakah ada seseorang yang tahu kapan tirainya menutup? Tak seorang pun yang tahu. Tuhan yang punya kuasa. Dia yang menentukan kapan setiap manusia berpulang.

Wahai para orang tua. Saat tirai menutup. Sesal pun tiada arti. Sudah terlambat.

Selagi tirai masih membuka. Sewaktu kesempatan masih ada. Didiklah putra-putri. Sehingga kelak mereka menjadi pribadi yang berbudi.

Karena kalau tirai menutup. Kalian akan menghadap Sang Pencipta. Kalian harus mempertanggungjawabkan. Segala didikan pada buah hati.

Jangan sampai menyesal. Saat tirai menutup. Tiada lagi jalan kembali. Semua sudah berakhir.

Didik putra-putri. Tanamkan budi pekerti. Asah resiliensi. Supaya kelak mereka menjadi sosok yang mandiri.

Samarinda, 19 Oktober 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun