air kuminum.
Seharian beraktivitas. Dari matahari terbit. Sampai matahari kembali ke peraduan. Entah sudah berapa tegukWira-wiri. Kesana kemari. Bersama motor andalan. Melaksanakan "tugas negara".
Seteguk air untuk kerongkongan ini. Minum seteguk setiap ada kesempatan. Di sela jeda di tengah kesibukan. Menyegarkan.
Akhirnya aku membaringkan diri. Di atas kasur tadi malam. Rasa penat menyelimuti. Badan terasa letih.
Tubuh dahaga akan air. Kuambil botol air di samping kiri. Kubuka tutupnya. Kuteguk setiap tetes air dengan lahap.
Nikmat mana lagi yang tidak Tuhan nyatakan padaku? Bisa minum air biarpun cuma seteguk adalah suatu kemewahan yang Tuhan telah berikan. Saya bersyukur karena anugerah ini. Kesempatan yang Tuhan limpahkan.
Seteguk air untuk kerongkongan ini. Menyegarkan. Melepaskan dahaga. Setelah beraktivitas seharian kemarin.
Samarinda, 29 September 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H