badan kuat. Meremehkan segala "ancaman" dari luar.
Terkadang kita terlena. Kita lupa diri. MerasaPadahal tubuh ini bisa habis binasa. Nyawa dapat melayang kapan saja. Bukan monopoli orang tua. Anak muda pun bisa berpulang sewaktu-waktu.
Pagi ini aku disadarkan kembali. Melihat padatnya masyarakat yang ingin berobat. Apotek penuh sesak. Setiap orang punya permasalahan masing-masing.
Tuhan mengingatkanku. Terus-menerus setiap hari. Lewat berbagai situasi. Kali ini, apotek menjadi pengingat.
Melihat banyak orang begitu rupa. Dengan problem masing-masing. Kesehatan yang terganggu. Tentu tidak mengenakkan.
Terkadang aku kurang bersyukur. Banyak hal bisa menjadi keluhan. Mulai dari duit menipis di dompet. Sampai makan dengan tempe dan tahu saja.
Padahal sudah bisa makan saja harusnya bersyukur. Meskipun sederhana. Tubuh sehat juga begitu. Harus bersyukur.
Makna dari sebuah kesehatan. Kesehatan harus kita jaga. Badan sehat harus kita syukuri. Menjaga badan dan bersyukur harus kita lakukan.
Karena seberapa pun banyaknya uang yang kita punya. Sebanyak apa pun rumah kita. Semua itu akan lenyap kalau jatuh sakit. Habis menguap untuk biaya pengobatan.
Bekerja keras. Itu kewajiban kita. Menjaga badan tetap sehat dan bersyukur pada Tuhan. Keduanya jangan diabaikan.
Samarinda, 21 September 2020