Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Say, Kenapa Kau Membalasku Seperti Ini?

29 Juli 2020   17:55 Diperbarui: 29 Juli 2020   17:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/quicksandala

Say, kenapa kau membalasku seperti ini?
Setelah sekian lama
Segala yang kau mau
Semua yang kau pinta
Aku sudah berikan

Dulu
Waktu kau berkekurangan
Aku menolongmu
Memberimu uang
Mengisi dompetmu yang lebih sering kosong daripada terisi

Aku tak pernah menyalahkanmu
Aku tak pernah mengeluh akan kekuranganmu
Meskipun kau cuma pegawai rendahan waktu itu
Meskipun gajimu tak seberapa
Aku tetap menghormatimu sebagai kepala keluarga

Sekarang
Setelah kau sukses
Setelah kau bergelimang uang
Setelah kau memperoleh kejayaan
Kau mencampakkanku begitu saja
Berpaling pada wanita lain

Apakah kau lupa?
Siapa yang menemanimu di kala susah?
Siapa yang tetap percaya padamu saat orang lain meragukan kemampuanmu?
Siapa yang berada di sisimu saat kau terbaring sakit tak berdaya di tempat tidur?

Apakah wanita itu hadir mendukungmu waktu kau susah, dicela orang, dan tak berdaya selama dua puluh tahun ini?
Begitu mudahnya kau melupakan apa yang sudah kulakukan untukmu.
Apakah kau lupa janji nikah kita?
Apakah karena ingin hartaku saja maka kau menikahiku?

Jika hartaku menjadi tujuanmu menikahiku, berarti aku telah tertipu olehmu
Kalau kau mau menceraikanku
Karena alasan aku tak bisa memberikan keturunan
Aku bisa menerima

Memang ini salahku
Aku tidak menghiraukan nasihat orangtua dan saudara-saudaraku tentangmu
Mereka sudah memperingatkanku mengenai kepribadianmu
Aku menyesal karena tidak mendengarkan apa kata mereka
Sekarang aku menanggung akibatnya
Karena aku sudah memilihmu
Aku harus menanggung konsekuensi pilihanku

Sebelum kita berpisah, ingatlah satu hal ini
Tuhan menjadi saksi akan janji nikah kita dahulu
Kau yang mengingkari
Kau juga yang akan menuai akibatnya nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun