Dengan mengetik atau mengucapkan kata bahasa Inggris di Google Translate, keluarlah arti kata dalam bahasa Indonesia. Begitu juga sebaliknya. Memang memudahkan, namun memanjakan peserta didik. Seakan belajar itu hanya butuh proses singkat. Tinggal klik dan scroll, selesai.
Namun, bagaimana kalau tidak ada kuota internet? Bagaimana kalau smartphone dalam kondisi low batt? Bagaimana kalau tidak ada smartphone?
Mungkin saya termasuk generasi old-fashioned. Bagi saya pribadi, mencari arti kata di kamus fisik lebih banyak memberi keuntungan dibanding di Google Translate. Apa saja keuntungan mencari arti kata di kamus fisik?Â
Pertama, Tidak mudah lupa arti kata yang baru dipelajari. Terlihat perbedaan di antara beberapa murid saya yang biasa mencari arti kata di kamus fisik dan di Google Translate.
Yang suka mencari arti kata di Google Translate, memang cepat mendapat maknanya, namun kalau saya tanya kembali kelompok murid tersebut beberapa menit kemudian, mayoritas dari mereka lupa arti kata yang mereka dapatkan sebelumnya.
Berbeda dengan kelompok murid yang mencari arti kata di kamus fisik. Kebanyakan dari mereka biasanya masih mengingat arti kata yang sebelumnya mereka temukan.
Saya pun mengalami hal yang sama. Kalau mendapat arti kata di Google Translate, tak lama "masa berlaku" ingatannya. Berbeda dengan kalau saya mendapatkan makna kata lewat kamus fisik. Lebih lama di ingatan.Â
Kedua, Lebih fokus dalam belajar. Saya rasa Anda sepakat dengan ini. Smartphone, dengan beragam aplikasi, mulai dari media sosial sampai game online, akan merusak daya konsentrasi waktu mengerjakan sesuatu hal.
Buku, dengan segala kesederhanaannya, membuat siapa pun yang membacanya akan fokus belajar. Mau memalingkan perhatian kemana lagi? Tidak ada yang bisa mengalihkan perhatian. Fokus akan full 100 persen ke buku.
Orang yang cinta dengan buku fisik sangat menikmati kesenangan membaca buku fisik dengan membuka lembar demi lembar halaman buku.Â
Ketiga, Mengetahui kalau belajar itu butuh proses panjang. Setiap manusia ingin cepat. Memang lumrah. Namun, realitanya, belajar butuh proses panjang. Apa pun bidang yang ingin dikuasai.