Jadi bercermin di sini, bukan hanya melihat dari sisi sukses di saat sekarang saja, tapi juga melihat dari sisi yang lain, bagaimana jatuh bangun yang mereka lalui, perjuangan mereka, sampai mereka sukses seperti sekarang.
Sebagai contoh, youtuber Bayu Skak. Siapa yang tidak kenal sosok Bayu Skak. Seorang komedian yang memulai dari mengunggah video youtube dengan peralatan yang sangat sederhana, mengandalkan kamera hape yang hanya tiga megapixel kualitas resolusinya.
Demikian juga dengan Eka Gustiwana, Alip_Ba_Ta, dan youtuber-youtuber sukses lainnya. Mereka berjuang dari dasar, dengan peralatan yang mereka punya dan masih sederhana; dan perlahan menanjak, hingga menjadi sukses seperti sekarang. Ada waktu, tenaga, dan dana yang harus mereka keluarkan untuk meraih impian.Â
Diri sendiri?
Dulu, saya juga berpikiran seperti judul di atas. Merasa tidak punya peralatan lengkap yang mumpuni. Merasa malu karena menganggap tidak ada kemampuan diri.Â
Tahun 2012 sudah punya channel youtube, namun dianggurin, kosong melompong sampai mungkin berdebu dan sarang laba-laba menjuntai di mana-mana.Â
Sampai akhirnya, entah apa yang merasuki, tanggal 5 Februari 2018, dua tahun yang lalu, saya mengunggah video pertama saya di youtube. Saya memberanikan diri mengunggahnya, dan setelah itu membagikan link-nya di media sosial saya yaitu facebook, twitter, dan instagram.Â
Hanya iseng pada awalnya.Â
Anda tahu, apa alat yang saya gunakan di video pertama saya di atas?Â
Cuma hape yang saya pakai untuk mengetik tulisan ini sekarang. Ya, hanya menggunakan hape ini. Tidak ada alat bantu yang lain. Tidak ada microphone, kamera kualitas premium, dan peralatan canggih lainnya.Â
Saya hanya memakai hape yang saya gunakan saat ini, yang sudah berumur dua tahun lebih sekarang.Â
Ternyata respons dari beberapa teman saya cukup positif. Mereka memberi apresiasi dan mendorong saya untuk mengunggah video-video gitaran saya yang lain.Â