NB.Â
Cerita di atas hanya fiksi belaka. Kalau ada kemiripan dengan kisah Anda, itu hanya kebetulan saja.Â
Mohon maaf, kebanyakan kata yang digunakan adalah kata-kata dalam bahasa Banjar. Karena keterbatasan waktu, saya tidak mengalihbahasakan ke Bahasa Indonesia. Anda bisa meng-install aplikasi kamus bahasa banjar-indonesia yang bisa didapatkan dengan mudah di internet, sehingga pemahaman akan bacaan di atas bisa lebih sempurna.Â
Mohon maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Anda semua.
Terima kasih sudah membaca sampai selesai ^_^.
Kota Tepian, 13 November 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H