Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mau Dapat K-Rewards Gede? Tulislah Artikel tentang Politik! Jangan yang Lain!

12 Agustus 2019   11:28 Diperbarui: 12 Agustus 2019   11:31 433
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : www.nesabamedia.com

"Rugi! Sudah capek-capek nulis puisi, cerpen, bahkan tulisan-tulisan tentang pendidikan, yang bermanfaat, dan sudah dapat predikat pilihan, bahkan artikel utama, tapi dapat K-Rewards kecil. Yang politik, cuma pilihan doang, dan boro-boro masuk nilai tertinggi, tapi selalu mendapat predikat terpopuler dan K-Rewards selalu gede!"

Komentar ini datang pada Whatsapp saya bulan lalu, dari salah satu kompasianer, sebut saja Susilo (Saya sudah memberitahukan kepada beliau kalau saya akan menulis artikel ini. Beliau tidak keberatan, dengan syarat tidak menyebutkan nama aslinya).

Beliau menghubungi saya sejak saya mulai aktif menulis di Kompasiana, dan beliau menanyakan nomor HP saya, karena selain ingin berteman, juga ingin sharing masalah pendidikan.

Saya menanggapi keluhan teman saya, Susilo ini, dengan sabar. "Jadi bapak motivasinya ingin dapat K-Rewards gede?" tanya saya.

"Ya, kalau bisa dapat K-Rewards gede, kenapa tidak?" katanya. 

Pada akhirnya, semua bermuara pada K-Rewards, sang penggoda dari 'sekadar menulis".

Apakah Salah Mengejar K-Rewards?

Saya tidak menyalahkan Pak Susilo.

Tidak salah kalau menginginkan K-Rewards dari Kompasiana. Siapa yang tidak butuh uang? Memang, uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang.

Namun, mengharapkan sesuatu yang besar dari hal yang tidak pasti tentu saja sia-sia.

Mungkin Anda semua bingung apa maksud saya dengan kalimat di atas.

Begini.

Seperti kita ketahui, bahwa penilaian besaran K-Rewards tidak berdasarkan pada view atau tampilan berapa jumlah pembaca yang ada di setiap artikel yang kita tulis, tapi pada kalkulasi Google Analytics yang hanya bisa diakses oleh pengelola Kompasiana.

Kita, para Kompasianer, tidak bisa mengaksesnya.

Otomatis, bagaimana kita bisa tahu berapa besaran K-Rewards yang didapat, kalau kita tidak tahu pasti Google Analytics yang kita peroleh?

Itu sebabnya, saya mengatakan pada Susilo, "Sudahlah, Pak. Sebaiknya fokus pada bisnis online dan mengajar. Sekali-sekali menulis di Kompasiana untuk promosi produk jualan dengan cara soft selling. Tidak usah mengharapkan K-Rewards yang gede. Dikasih ya syukur, tidak dapat, ya tidak apa-apa. Berapa sih besarannya? Paling satu setengah juta atau lebih untuk peringkat satu sekarang ini, tak sampai dua juta, kecuali kalau ada kasus-kasus tertentu, seperti K-Rewards Periode Juni 2019, dapat hampir lima juta dari satu artikel saja, yaitu si Endro. Yah, mungkin pas lagi momennya saja.

"Lagipula," saya menyambung lagi, "Kalau lewat bisnis online, kan jelas, misalnya bapak punya blog seperti saya, Google Analytics-nya jelas. Bapak bisa memantau traffic pengunjung bulan per bulan, apakah meningkat atau menurun, lalu bagaimana meningkatkannya, apakah dengan menggunakan facebook ads atau email marketing atau cara lain. Tujuan? Untuk meningkatkan profit jualan produk digital atau produk fisik. Capek-capek nulis di blog pribadi, bisa bapak analisa, evaluasi, tingkatkan traffic pengunjung, dan imbasnya hasil jualan memuaskan.

"Tapi kalau bapak tetap bersikeras menulis di Kompasiana untuk mengharapkan K-Rewards gede, ya tidak apa. Silakan saja," kata saya mengakhiri.

Apakah Harus Menulis Artikel Politik untuk Mendapat K-Rewards Gede?

Jawaban saya singkat saja. 

"Tidak harus, tapi kalau mau mencoba, kenapa tidak?"

Terus terang, tak bisa dipungkiri, politik itu ibarat gosip. Makin digosok, makin sip. Dan memang, saya pun sudah membuktikannya dulu, sewaktu masa kampanye capres antara Jokowi dan Prabowo, dimana ada seperti kompetisi blog yang diadakan Kompasiana.

Saya tertarik untuk mengikuti kompetisi itu, bukan hanya sekadar ingin memperoleh hadiah, namun juga ingin mencoba, apakah saya mampu menulis artikel tentang politik.

Beberapa artikel dihasilkan dengan perjuangan. Ternyata saya bisa juga nulis tentang politik, dan view-nya memang saya akui 'gurih'. Malah, salah satu artikel politik yang saya tulis menjadi artikel utama.

screenshot salah satu artikel politik yang jadi artikel utama | Dokumentasi Pribadi
screenshot salah satu artikel politik yang jadi artikel utama | Dokumentasi Pribadi

Baca juga : 5 Alasan Wajar Kenapa PSI Meraup Simpati Rakyat Indonesia

Namun, seiring waktu berjalan, saya lebih fokus menulis topik lain, meskipun ada juga satu waktu saya 'tergelitik' menulis tentang politik, yaitu yang berhubungan dengan kandidat menteri untuk kabinet Jokowi periode 2 mendatang.

Baca juga : Nana, Apakah Kamu Bersedia Seandainya Jokowi Meminangmu (Sebagai Menteri)?

Jadi, Bagaimana Mendapat K-Rewards Gede? 

Nah, pertanyaan ini susah untuk dijawab, karena seperti yang saya bilang di awal, untuk menganalisa seberapa besar Google Analytics yang diperoleh, kita tidak memperoleh akses untuk itu. Kalau menyebutkan harus menulis artikel tentang politik supaya dapat K-Rewards gede, Endro S.Effendi sudah membuktikan kalau dari satu artikel tentang gaya hidup saja, banyak yang membaca, sehingga membuahkan hasil K-Rewards yang wow.

Jadi, kalau mau disimpulkan, masalah bukan pada topiknya, tapi konten dari artikel tersebut. Percuma saja menulis artikel tentang politik, tapi tidak didasarkan atas data dan fakta akurat. Nanti malah dibilang hoax atau pencemaran nama baik.

Menurut saya, untuk mendapat K-Rewards yang gede, harus menulis sesuai dengan 3 hal berikut :

1. Menulis sesuai dengan hobi atau minat

Siapa bilang kalau menulis tentang hobi atau minat tidak bisa mendapatkan tingkat kunjungan pembaca yang tinggi, yang berakibat mendapat K-Rewards gede?

Meskipun dalam kesibukan mengajar sehari-hari, saya berusaha menyempatkan diri bermain gitar. Supaya jari tangan tidak kaku, dan juga melatih memainkan lagu baru, supaya saya bisa mengunggahnya ke YouTube, sebagai kenang-kenangan, seandainya tua nanti, saya bisa berkata pada cucu-cucu saya bahwa "Gini-gini, waktu muda dulu, Opa bisa main gitar lho ^_^."

Nah, saya pun menuliskan artikel tentang pengalaman saya dalam gitaran, mulai dari berlatih lagu-lagu sederhana, lalu merekam video permainan gitar saya, kemudian mengunggahnya ke YouTube.

Screenshot salah satu artikel tentang hobi gitaran | Dokumentasi Pribadi
Screenshot salah satu artikel tentang hobi gitaran | Dokumentasi Pribadi

Baca juga : Aku dan Gitar

Hasil? Lumayan. Bisa Anda cek jumlah view-nya di artikel di atas ^_^.

Menulis yang menjadi minat, hobi, atau kegemaran, sangatlah menyenangkan. Tidak terasa waktu menulis cuma dua jam, tapi artikel sudah tuntas ditulis. 

Berbeda kalau menulis sesuatu yang tidak kita ketahui. Tentu saja butuh waktu lebih lama untuk mencari bahan, informasi, baik dari media cetak, elektronik, maupun daring.

2. Menulis sesuai bidang yang ingin dikuasai

Sekadar membaca buku untuk menguasai suatu keterampilan atau ilmu pengetahuan, tidak akan cepat terealisasi. Berbeda kalau Anda melakukannya, apalagi kalau ditambah dengan menuliskannya. Lebih cepat Anda akan menguasai keterampilan tersebut, karena Anda akan termotivasi karenanya.

Imbas dari termotivasi tadi, tentu saja, menambah kualitas dari tulisan yang Anda hasilkan.

Kasus dari saya membuktikan kalau, selain mempertegas tekad saya untuk menguasai bidang bisnis online, juga menunjukkan bahwa tulisan di luar politik pun bisa meraup tingkat keterbacaan tinggi.

Artikel yang berjudul 3 Bisnis Potensial yang Tak Lekang Ditelan Zaman memperoleh view di luar ekspektasi saya. Saya pikir, "Palingan cuma dapat 100 views." Ternyata saya keliru. Esok harinya, waktu saya membuka Kompasiana, ternyata sudah mencapai 1000 views, lalu meningkat menjadi 4000 views lebih. Mungkin karena banyak yang tertarik dengan judul artikelnya, sehingga menjadi Tren Pekan Ini di Kompasiana waktu itu.

Screenshot artikel saya | Dokumentasi Pribadi
Screenshot artikel saya | Dokumentasi Pribadi
Jadi, ada keuntungan ganda yang saya peroleh : selain bisa menawarkan produk jualan dan blog bisnis saya, juga mendapat view tinggi, sehingga K-Rewards pun kemungkinan bisa gede juga untuk periode Agustus 2019 ini.

3. Menulis sesuai keahlian atau profesi

Nah, ini yang paling mudah menurut saya. 

Menulis sesuai keahlian atau profesi merupakan hal termudah untuk dituangkan. Kenapa? Karena kita melakukan profesi, keahlian yang dipunyai, setiap hari. 

Misalnya, saya sudah mengajar sebagai guru bahasa Inggris dan mengajar les privat lebih dari 20 tahun. Otomatis, tidaklah sukar bagi saya untuk menulis sesuai profesi saya. Banyak hal yang bisa diceritakan. Di bawah ini adalah salah tiga di antara beberapa artikel tentang mengajar dan pengalaman selama mengajar.

Baca juga : Ketika Mengajar Semestinya Kita Membisakan, Bukan Membisukan

Baca juga : Soal Cerita dalam Ulangan Matematika, Momok Bagi Anak Usia Dini

Baca juga : "Kalau Tidak Kuat Mental, Jangan Masuk PGSD!"

Screenshot tentang salah satu artikel pendidikan yang saya buat | Dokumentasi Pribadi
Screenshot tentang salah satu artikel pendidikan yang saya buat | Dokumentasi Pribadi
Mengenai PGSD ini, selain dilabeli sebagai artikel utama, juga menjadi Tren Pekan Ini di Kompasiana saat itu. Dan imbasnya, K-Rewards pun melejit, dari yang sebelumnya cuma puluhan ribu, untuk K-Rewards periode Juni 2019 menjadi ratusan ribu untuk pertama kalinya bagi saya. Yah, lumayan ^_^.

Apa Motivasi Anda dalam Menulis di Mari ^_^?

Motivasi setiap orang berbeda. Kalau seandainya ingin mendapat K-Rewards gede, sepertinya politik tetap menjadi primadona. 

Seandainya Anda piawai dalam hal perpolitikan, selamat untuk Anda. Namun kalau Anda buta politik, Anda bisa saja mempelajarinya dengan banyak membaca berita atau informasi tentang politik baik itu lewat media cetak, elektronik, atau daring. Berarti dalam hal ini poin kedua, Menulis sesuai bidang yang ingin dikuasai adalah yang menjadi pilihan Anda. 

Yah, kembali ke Anda, pribadi lepas pribadi.

Kalau saya, saya memilih semua poin, karena saya menyalurkan hobi gitaran dan menuangkan lewat tulisan (juga); saya berbisnis online, hal baru bagi saya, sehingga supaya cepat menguasai bidang bisnis online, saya menulis; saya menulis seputar pendidikan karena profesi sebagai guru.

Jadi, judulnya menipu dong? Tidak menipu. Anda meng-klik dan membaca artikel ini, berarti Anda ingin menjadikan artikel Anda mendapatkan tingkat keterbacaan tinggi, dengan tujuan mendapat K-Rewards gede. Saya berusaha membantu Anda mewujudkannya ^_^.

Tapi saran saya, jangan menjadikan K-Rewards sebagai motivasi utama. Motivasi yang terutama adalah ingin berbagi cerita, pengalaman, dan nilai kehidupan, supaya bermanfaat bagi sesama.

Saya pribadi, selain ingin bermanfaat, juga ingin menyampaikan pesan dengan clear, jelas, karena sebagai guru, harus jelas dalam menyampaikan pesan, dan sebagai pebisnis online, harus jelas dalam menerangkan produk yang dijual.

Akhir kata, semua kembali pada Anda. 

Mau dapat K-Rewards gede? Tulis artikel yang berkualitas dan bermanfaat bagi sesama, dan rutin menulis. Semakin banyak menulis, peluang mendapatkan K-Rewards yang wow juga semakin besar.

Semangat!

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun