Dia 20 tahun yang lalu
Rambut panjang hitam nan indah
Semerbak mewangi
Melambai ditiup angin malam
Dia 20 tahun yang lalu
Kulit putih bersih
Halus bagai pualam
Bersinar bagaikan bintang
Dia 20 tahun yang lalu
Suara bagaikan penyanyi idola
Tutur kata bagaikan alunan nada
Menyedapkan telinga waktu mendengarnya
Dia 20 tahun yang lalu
Tinggi semampai
Langsing bagai peragawati
Lenggak-lenggok jalan memukau
Setiap wanita memandangnya dengan iri
Namun sekarang semua sirna
Dia terbujur kaku dalam peti mati
Aku tak bisa melihat matanya lagi
Mata hijau yang selalu melirik dengan manja
Pandangan memuja
Aku berdiri di samping peti
Menatapnya terakhir kali
Kukecup bibirnya
Sambil berkata dalam hati
Selamat tinggal, Kasih
Kita akan bertemu kembali
Di dunia yang abadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H