Kita berpandangan saja. Berhadapan. Tanpa suara. Ditemani tokek di sudut sana. Tokek memandang bisu. Tanpa suara. Seperti kita saat itu.Â
Kita berpandangan saja. Mata bertemu mata. Sepatah kata seperti tak ada arti. Ungkapan batin seakan sudah berbicara akan kegalauan hati. Kita berada di saat sulit.Â
Kau akan pergi. Ke Amerika. Ayahmu menyuruh kau belajar di sana. Sungguh basi. Mau memisahkan kita. Membuat jarak yang jauh di antara kita.Â
Bagai sinetron adanya. Kau mengatakan bahwa tak mengapa. Kita akan melaluinya. Kita akan berjuang, menjaga cinta kita tetap setia. Kita akan menggapai impian karier masing-masing. Membuktikan bahwa angan bersama membuat kita tetap cinta.Â
Genggaman tangan begitu erat. Pandangan mata tak lekang. Tokek pun tetap bungkam di sudut sana.
*
Samarinda, 4 Mei 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H