Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Kalau Mau Milih Presiden, Pilihlah yang Memiliki Beberapa Kriteria Ini!

12 April 2019   21:32 Diperbarui: 12 April 2019   22:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : tirto.id

Pagi hari, di warung kopi, menikmati cemilan seperti pisang goreng atau singkong rebus, apalagi hujan lebat melanda, amboi enaknya. Kebetulan hari Jumat ini, Paijo, Sunaryo, dan Ricardo, lagi anteng-anteng, leha-leha, karena semalam habis mengerjakan tugas dari Pak Bos di kantor.

Hari ini, mereka diberikan dispensasi. "You, you, dan you, kagak usah masuk kerja besok. Good job. Istirahat di rumah, atau refreshing ke Balikpapan, terserah kalian. Sabtu baru masuk," kata Pak Bos tadi malam.

Tentu saja, mereka bertiga jadi semangat empat-lima. 

"Hooi, gimana kalo kita kongkow-kongkow di warkop Pakde Widarto besok pagi. Asyik tuh. Nyeruput kopi hitam, sambil nyemil singkong rebus, pisang goreng, atau apa yang terhidang. Udah lama kita gak leha-leha seperti itu," usul Paijo.

"Boleh juga tu, Jo. Kalau kamu gimana, Do. Aku sih setuju aja dengan usul Paijo," Sunaryo menoleh ke Ricardo, dengan tatapan tanya.

"Wah, sebenernya aku males bangun pagi. Pengin bangun agak siangan. Yah, tapi ga papa. Enak juga sih, pagi-pagi masih seger. Udara seger. Okelah," Ricardo mengiyakan.

"Oke kalau begitu. Pokoknya pagi, jam tujuh atau delapan, kita ke warkop Pakde Widarto," Paijo menutup sidang dengan gendang, eiits, gak boleh mukul gendang tengah malam. Bisa dilempari batu dong ^_^.

Pagi yang indah, tetap tak terganggu meski hujan lebat. Justru ini berkat karena sudah lama bumi Samarinda tak terguyur hujan. Lebih banyak kemarau daripada hujannya.

"Ah, nikmatnya," Paijo mendesah, sambil mengunyah. Ngunyah apa? Ya, bisa ngunyah singkong rebus atau pisang goreng, soalnya kagak keliatan tangan Paijo. Sebentar ke pisang goreng, di lain saat ke singkong rebus. Kayak gurita aja ^_^.

"Gak kerja, Mas?" tanya Pakde Widarto ke Paijo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun