Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jangan Merasa Nyaman, Kawan

19 Maret 2019   09:59 Diperbarui: 19 Maret 2019   10:10 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kau merasa nyaman, kawan?
Mendapat gaji teratur setiap bulan
Pulang setelah kerja
Leha-leha di rumah bersama istri dan anak

Sebaiknya jangan merasa nyaman, kawan
Kita tidak tahu apakah kita akan terus sehat
Di kala sakit nanti
Baru kita menyadari
Kalau kita banyak membuang waktu
Di saat kita seharusnya bisa lebih bergiat
Menghasilkan pendapatan di luar yang sekarang
Untuk menghadapi masa-masa sukar di kemudian hari

Di kala kita sakit nanti
Apakah kita bisa tetap bekerja?
Kita tak akan lebih dari seonggok sampah di mata atasan
Yang sudah tak berarti baginya
Yang mau dibuangnya sesegera mungkin

Ah, atasanku tidak seperti itu
Di hadapanku, dia selalu baik

Pertanyaanku padamu
Bagaimana atasanmu di belakangmu?
Apakah dia tetap baik di belakang punggungmu?

Kita tidak tahu pasti apakah atasan dan rekan kerja tetap baik
Apakah karir kita tetap bagus
Apakah akan menghasilkan cukup atau lebih untuk kehidupan kita

Berusahalah, kawan
Punyailah pendapatan di luar yang ada sekarang
Investasi
Bisnis
Apa pun itu

Supaya

Seandainya kau sakit nanti
Tak berdaya
Terbaring di rumah sakit
Dengan selang-selang di sekujur tubuh
Masih ada yang menghasilkan bagimu

Sehingga

Kau tak merana nanti
Menjual segala yang kau punya
Dan pada akhirnya
Kau tak punya apa-apa yang tersisa

Berusahalah, Kawan
Sebelum terlambat.
*
Samarinda, 19 Maret 2019
Anton

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun