Sejak mempunyai gadget, aku sudah jarang menggoreskan tinta. Biasanya, aku goreskan untuk memberikan nilai pada kertas ulangan murid-muridku. Atau menggoreskan tinta untuk sekedar menulis laporan hasil mengajar.
Padahal, kecintaan menulis dimulai dari menggoreskan tinta di atas kertas. Sensasi kresek karena bunyi gesekan pulpen di atas kertas menimbulkan kerinduan untuk menulis dan menulis. Meskipun dulu cuma untuk konsumsi pribadi. Tidak dipublikasi.
Sekarang aku menggoreskan tinta kembali. Malam ini. Sudah dua malam. Aku kembali ke mula-mula. Menciptakan suasana kecintaan awal mula dalam menulis.Â
Ah, memang berbeda. Terasa setiap kata mengalir begitu rupa. Begitu menancap di sanubari. Setiap kalimat teruntai begitu runtutnya. Membentuk paragraf yang bermakna.Â
Memilih alat tulis itu tergantung pribadi masing-masing. Entah memilih menulis dengan pulpen atau gadget. Terserah yang mana memberi kenyamanan. Terkadang memakai gadget. Terkadang menggunakan pulpen.
Yang jelas, apa pun alatnya, gunakan semaksimal mungkin. Untuk menorehkan buah pikiran. Wawasan. Manfaat untuk sesama. Supaya apa yang kita punya dalam sanubari tidak kita bawa mati dengan percuma. Namun dapat menjadi solusi buat generasi sekarang dan seterusnya. Dan juga meninggalkan kenangan tentang kita.Â
*
Samarinda, 14 Maret 2019
Anton
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H