Mohon tunggu...
Hamdali Anton
Hamdali Anton Mohon Tunggu... Guru - English Teacher

Saya adalah seorang guru bahasa Inggris biasa di kota Samarinda, Kalimantan Timur. || E-mail : hamdali.anton@gmail.com || WA: 082353613105 || Instagram Custom Case : https://www.instagram.com/salisagadget/ || YouTube: English Itu Fun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jejak-jejak Bersejarah

20 Januari 2019   21:48 Diperbarui: 20 Januari 2019   22:04 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : myfaithradio.com

Kita hidup cuma sementara di dunia ini, kawan. Selama hidup, kita meninggalkan jejak-jejak. Yang menjadi pertanyaan adalah jejak seperti apa yang kita tinggalkan?

Apakah jejak penuh noda darah? Apakah jejak kebajikan? Atau malah tidak ada jejak nyata? Apakah jejak yang tidak ada faedahnya, hanya untuk diri sendiri?

Tinggalkan jejak yang bersejarah. Bukan hanya bersejarah untuk diri sendiri, namun juga untuk orang lain. Apa yang kau bisa lakukan, lakukan dengan hati. Jika begitu, Tuhan akan melancarkan jalanmu. 

Tapi apabila jejak kebatilan yang kau tinggalkan, maka siap-siaplah engkau ditimpa bencana di masa depan. Kau tidak akan dikenang dengan baik.

Jejak-jejak bersejarah. Kau yang mengukirnya. Kau yang memahatnya. Kau yang membentuknya. 

Bentuk apa pun itu, itu adalah tanggung jawabmu. Jangan menyalahkan orang lain akan hal itu. 

* 

Samarinda, 20 Januari 2019

Anton

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun