Kau lihat tukang sol sepatu itu, kawan?
Dia memakai payung di siang hari, namun dia tetap terpapar sinar matahari.
Panas matahari membakar tubuhnya.
Demi mendapatkan beberapa lembar uang yang tak seberapa, dia tetap duduk di tempatnya.
Menjahit sepatu-sepatu dan sandal-sandal hasil 'kekerasan' para pemiliknya.
Dia setia menunggu calon pelanggan yang akan meminta bantuannya.
Menjahit sepatu dan sandal yang sobek atau menganga menyedihkan.
Sementara menunggu, panas menyengat dan debu menyergap.
Tapi demi mendapatkan uang untuk anak dan istri, dia tetap sabar menunggu.
Kau lebih beruntung dari bapak itu, kawan.
Kau tinggal di rumah sebesar istana, sejuk karena pendingin udara, makanan penuh di bawah tudung saji, dan orangtua kaya seperti raja.
Tapi kau santai, membuang waktu sia-sia tanpa guna.
Untuk apa kau hidup kalau begitu?
Yang kaya itu orangtuamu.
Apakah kau yakin harta orangtuamu akan beralih kepadamu kelak?
Tuhanlah yang menentukan hal itu.
Bekali dirimu dengan ketrampilan.
Supaya kau tak menyesal saat dewasa nanti.
Belajar keras, kerja keras, jangan sia-siakan waktumu.
Karena ....
Cari duit itu susah, kawan.
*
Samarinda, 15 Januari 2019
Anton
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI