"Elo yakin mau resign?"Â
"Yah, mau gimana lagi? Gaji gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Gaji tiga koma, bro."
"Tiga koma?"
"Iya. Tanggal tiga udah koma udah habis gajinya. Untuk bayar cicilan motor, rumah, bayar air dan listrik, asuransi, de el el, de el el, ...."
Sedih kalau menghadapi kenyataan harus berpisah dari teman sekerja di satu tempat kerja. Memang, masih bisa bertemu di luar, tapi kan kecil kemungkinannya.Â
Tapi mau bilang apa lagi?Â
Seseorang itu memilih 'resign' bukan tanpa pertimbangan.
Saya sudah beberapa kali resign dan juga ada teman-teman saya yang resign silih berganti.
Baik saya mau pun mereka mempunyai alasan-alasan tertentu yang bisa jadi diungkapkan langsung ke atasan atau menyebutkan alasan palsu. Alasan yang sebenarnya cukup hanya dia, anggota keluarga, dan Tuhan yang tahu.Â
Dari beberapa survei tak resmi yang saya lakukan (supaya agak mirip Cak Lontong gitu ^_^), ada banyak sekali alasan kenapa mereka memilih 'resign' atawa mengundurkan diri.Â
Namun, dari sekian banyak alasan yang berseliweran, lima alasan ini yang menjadi Top Five, alasan terbanyak yang diberikan.