"Kok ngucapkan salah."
Teman-teman saya heran. Saya pun heran pada awalnya, waktu mendengar Pak Joko (bukan nama sebenarnya) kesulitan menyebut 'atribut' dan malah mengucapkan 'astribut'.
Tapi melihat orang-orang yang lain juga ada kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata tertentu, saya lalu menjadi maklum.
Selama ini saya belum menemukan kesulitan yang berarti dalam mengucapkan kata-kata dalam bahasa Indonesia, tapi saya mempunyai 'sedikit' kesulitan dalam mengucapkan beberapa kata dalam bahasa Inggris, meskipun saya berprofesi sebagai guru bahasa Inggris.
Yah, karena selain saya tidak pernah pergi ke luar negeri dan bicara secara langsung dengan orang atau penutur asli bahasa Inggris di sana (sebenarnya pernah bicara dengan orang bule, namun tidak seintens kalau mengikuti Home Stay yang mengharuskan tinggal di luar negeri selama beberapa bulan, sehingga 'terpaksa' menggunakan bahasa Inggris sebagai alat komunikasi), juga karena bagi saya, pengucapan secara sempurna tidaklah sepenting menguasai berbagai metode pengajaran dalam bahasa Inggris yang efektif dan tepat guna, untuk saya gunakan dalam pekerjaan saya sebagai guru bahasa Inggris.
Tidak Usah Pusing Kalau Tidak Benar dalam Pengucapan
Secara pribadi, 'cacat' dalam pengucapan tidak usah menjadi momok atau membuat Anda minder sewaktu berbicara.
Saya pernah mempunyai pengalaman di masa lampau dimana saudara saya merasa minder kalau harus memberikan kata sambutan kepada khalayak ramai karena cadel atau tidak bisa menyebutkan 'R' dengan tepat.
"Ya kalau memang tidak bisa mengucapkan 'R' dengan tepat, kenapa harus malu? Semua orang kan punya kekurangan masing-masing."
Itu yang saya katakan kepada saudara saya itu.
"Bukan Astribut, tapi atribut."
"Salah itu. Laptop, bukan Lektop."