Net compulsion, berkaitan dengan jual beli secara online atau situs perdagangan lainnya, termasuk perjudian.
Information overload, penelusuran informasi melalui berbagai layanan internet.
Computer addiction, termasuk dalam penggunaan hiburan, games atau permainan lainnya dan aplikasi online.
Young mengungkapkan perasaan bergairah, gembira, dan riang merupakan penguat bentuk kecanduan pada pengguna internet. Pecandu menemukan perasaan yang menyenangkan seperti bergairah, gembira, berdebar, bebas, atraktif, merasa didukung, dan dibutuhkan ketika online. Sebaliknya ketika offline pecandu mendapatkan perasaan yang tidak menyenangkan seperti merasa kesepian, tidakterpuaskan, dihalangi, cemas, frustrasi, atau sedih.
Tanda-tanda seseorang yang mengalami kecanduan internet adalah (Young):
- Perhatian tertuju pada internet (memikirkan aktivitas online sebelumnya atau berharap segera online).
- Ingin menggunakan internet dalam jumlah waktu yang semakin meningkat untuk mendapatkan kepuasan.
- Tidak dapat mengontrol, mengurangi, atau menghentikan penggunaan internet.
- Merasa gelisah, murung, tertekan atau lekas marah ketika mengurangi atau menghentikan penggunaan internet.
- Online lebih lama dari waktu yang diharapkan.
- Mempertaruhkan atau berani mengambil risiko kehilangan hubungan dengan signifikan (orang terdekat, orang tua), pekerjaan, pendidikan, kesempatan berkarier karena internet.
- Berbohong terhadap anggota keluarga, terapis atau yang lainnya untuk menyembunyikan tingkat hubungan dengan internet.
- Menggunakan internet sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau menghilangkan dysphoric mood (perasaan tidak berdaya, rasa bersalah, cemas, depresi).
Namun kecanggihan teknologi yang terus-menerus diandalkan tentunya dapat menimbulkan dampak negatif tersendiri bagi perilaku manusia, terutama di kalangan driver gojek/ grab, konsumen elektronik/ konvensional, bahkan penjual yang bekerjasama dengan aplikasi tersebut. Maka tidak heran jika kecanduan online food delivery order ini menjadi patologi sosial karena keuntungan dan kemudahan yang didapatkan melalui aplikasi tersebut membuat pengguna terus terlarut dalam menggunakan aplikasi tersebut, sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan beberapa pihak diantaranya driver gojek/ grab sering merasakan lelahnya menghadapi konsumen yang tidak sabar menunggu pesanan atau bingung memilih alternatif pesanan yang tidak tersedia. Sehingga penjual/ pelayan tempat makan tertentu harus ikut bersabar menunggu kepastian pesanan dari konsumen yang bisa saja dibatalkan. Belum lagi konsumen konvensional yang merasa didiskriminasi dengan sistem gojek/ grab didahulukan pelayanannya, bahkan harga menu ketika makan di tempat lebih mahal daripada promo besar-besaran di aplikasi tersebut, dan lain-lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI