Prosesi pernikahan adalah momen yang diimpikan sebagian besar pasangan yang membina hubungan serius. Namun, tak jarang rencana pernikahan tidak dapat lekas terlaksana karena biaya pernikahan yang nominalnya tidak kaleng-kaleng.
Beberapa keluarga pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan terkadang mengambil jalan alterlatif dengan berhutang. Hutang bukan hanya berbentuk nominal uang tetapi bisa berupa jasa. Seperti jasa make up artist (MUA), dekorasi, fotografer, dan catering.
Beberapa waktu lalu lewat di beranda media sosial tetang utang piutang pesta pernikahan. Seorang fotografer yang sudah merampungkan tugasnya dengan mencetak dan mengirim file dokumentasi pernikahan tetapi tidak kunjung dibayar jasanya hingga tiga bulan pesta pernikahan berlalu. Unggahan itu pun viral. Tidak berhenti di situ, unggahan disusul nasib serupa di kolom komentar. Ada jasa MUA, catering, dan jasa dekorasi yang masih menunggu pelunasan dari berbagai pasangan mengantin. Jatuhnya jadi pesta elit, bayar biayanya sulit.
Miris sekali, bukan? Pernikahan yang sejatinya momen sakral seharusnya menjadi awal kebahagiaan, bukan justru memunculkan beban finansial. Menggelar pernikahan mewah dengan berutang hingga sulit melunasinya bisa menimbulkan banyak dampak negatif, baik secara emosional maupun finansial.
Penyelenggaraan pesta pernikahan mewah bukanlah satu-satunya cara untuk membuat acara pernikahan berkesan dan berkelas. Di tengah hiruk pikuk utang piutang untuk biaya pernikahan, sebenarnya konsep intimate wedding muncul sebagai solusi bagi pasangan yang ingin melangsungkan pernikahan dengan lebih hemat, tetapi tetap berkesan dan berkelas tentunya.
Makna Intimate Wedding
Intimate wedding adalah konsep pernikahan yang melibatkan tamu dalam jumlah kecil, hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan sahabat terdekat. Jumlah tamu yang lebih sedikit, pasangan pengantin dan keluarga dapat fokus pada keintiman, kekeluargaan dan kualitas acara dibandingkan hiruk-pikuk kemewahan.
Pada konsep intimate wedding fokus pada kualitas, bukan pada kuantitas tamu yang hadir. Rasanya konsep ini menambah kesakralan resepsi pernikahan sebab semua saling mengenal, intim dan hangat.
Berbeda dengan pernikahan mewah dengan ratusan hingga ribuan undangan yang pasti tidak akan fokus pada satu per satu tamu. Apalagi pesta pernikahan di desa-desa, yang biasanya resepsinya saja hingga dua hari dua malam. Tamu datang silih berganti sepanjang acara tersebut.
Parahnya lagi, biasanya tamu dan tuan rumah tidak saling mengenal. Mengapa demikian? Sebab penyelenggara pesta pernikahan hanya menghubungi perangkat desa-desa sekitar dan meminta data nama-nama warga desa yang belum tentu dikenal.
Keuntungan Intimate Wedding
Keuntungan pertama dan paling utama adalah soal budget. Dengan tamu yang terbatas keluarga dan sahabat saja, kebutuhan untuk makanan, undangan, dan dekorasi pun otomatis lebih minimalis. Pasangan pengantin dapat mengalokasikan dana lebihnya untuk kebutuhan lain, seperti investasi atau untuk bulan madu.