Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Hari Guru Nasional: Antara Apresiasi Tulus dan Formalitas yang Melenceng

21 November 2024   10:24 Diperbarui: 21 November 2024   11:23 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Guru Nasional di Indonesia diperingati setiap 25 November. Hari ini ditetapkan sejak tahun 1994 melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.

Tanggal 25 November dipilih sebagai Hari Guru Nasional karena bertepatan dengan tanggal berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai wadah perjuangan guru di Indonesia. PGRI sendiri berdiri sejak 25 November 1945.

Hari Guru Nasional diperingati sejatinya untuk momen mengapresiasi para pendidik yang telah mencurahkan waktu, pikiran, dan tenaga demi bakti mencerdaskan generasi bangsa.

Namun, beberapa tahun belakangan ini, perayaan Hari Guru Nasional tampak melenceng dari esensi perayaan Hari Guru yang sesungguhnya.

Alih-alih menjadi momentum untuk mengenang jasa guru, Hari Guru Nasional justru menjadi ajang formalitas pemberian hadiah.

Di beberapa tempat, murid bahkan diwajibkan memberikan buket bunga kepada guru. Mengapa seolah-olah penghargaan itu hanya dapat diukur dengan barang pemberian?

Di beberapa tempat juga justru muridnya sendiri yang tergugah dan mewajibkan diri untuk memberi kado berupa beberapa barang pada gurunya di setiap perayaan Hari Guru Nasional. Siapa yang sebenarnya menumbuhkan rasa berkewajiban membawa hadiah barang kepada guru?

Sebenarnya, apresiasi yang sesungguhnya untuk seorang guru tidak datang dari barang atau benda berharga yang murid beri, melainkan dari kesuksesan dan prestasi murid-murid secara akademik maupun non akademik.

Hadiah Terbaik untuk Guru Adalah Prestasi Murid

Seorang guru butuh harta, butuh benda, butuh barang-barang. Pernyataan itu benar tetapi itu bukan diharapkan datang dari pemberian murid-muridnya.

Di hati terdalam setiap guru pasti merasakan kebanggaan yang tak terhingga ketika melihat murid-muridnya berprestasi, berhasil menggapai mimpi, dan membawa perubahan positif bagi teman-teman dan lingkungan sekitar. Inilah hadiah sebenarnya untuk mengapresiasi guru yang tidak bisa tergantikan oleh material apa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun