Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Koneksi antara Pembelajaran Berdiferensiasi dengan Filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara

1 November 2023   08:37 Diperbarui: 3 November 2023   15:31 3912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyambut PTM 100 (DOK. TANOTO FOUNDATION via kompas.com)

Sebagi guru selayaknya memahami bahwa murid itu datang ke sekolah dengan segala keunikan karakteristiknya. Berbeda latar belakang, berbeda bakat, berbeda fisik dan psikisnya juga.

Semua guru paham bahwa harus berbuat adil dan tidak diperkenankan untuk pilih kasih. Tetapi sering kali guru keliru memahami soal adil kepada murid. Adil bukan berarti semua murid diperlakukan sama persis. Tetapi adil adalah guru dapat memenuhi kebutuhan belajar murid-muridnya.

Memenuhi kebutuhan murid adalah konsep filosofi pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara yang mana pembelajaran harus berpihak pada murid. Apa yang harus guru lakukan untuk memenuhi kebutuhan murid? Apakah guru harus menggunakan 25 strategi untuk kebutuhan 25 murid di dalam kelas? Tentu tidak. Guru bukanlah malaikat yang setangguh itu.

Maka perlu kiranya guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas dengan berbagai kebutuhannya. Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang dalam proses, konten dan produknya bebeda-beda sesuai dengan kebutuhan murid.

Diagnosa awal

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran dan fokusnya berpihak pada kebutuhan murid. Maka perlu diadakan diagnosa awal terkait kebutuhan belajar murid sesuai tipenya.

Pada tahapan mendiagnosa kebutuhan murid, guru membuat peta empati murid. Pada peta empati itu berisikan pemetaan-pemetaan kebutuhan belajar murid.

Guru mengklasifikasikan kebutuhan-kebutuhan murid sesuai tipe belajarnya. Melalui observasi, guru dapat memetakan murid mana yang masuk ke dalam tipe visual, murid mana yang masuk dalam tipe auditory dan murid mana yang masuk ke dalam tipe kinestetik.

Setelah mendapatkan peta kebutuhan belajar murid itulah guru dapat menentukan strategi pembelajaran berdiferensiasi apa yang akan diimplementasikan di dalam kelas. Strategi berdiferensiasi konten, berdiferensiasi proses atau berdiferensiasi produk. Guru juga dapat mengimplementasikan ketiga strategi tersebut dalam satu pembelajaran sekaligus.

Berdiferensiasi konten

Dalam pembelajaran berdiferensiasi, salah satu strateginya adalah berdiferensiasi konten. Setelah melakukan asesmen di awal, guru dapat menentukan apa saja konten yang dibutuhkan di dalam pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun