Cinta semerah mawar digenggam
Deru di taman rasa tak mampu diredam
Duri kenyataan tak elak menikam
Kelopak terurai tersayat tajam
Cinta semerah mawar digenggam
Disanjung wangi lalu terbenam
Bahkan sebelum menunggu malam
Terlalu singkat aromanya beringsut buram
Cinta semerah mawar digenggam
Ternyata cinta bukan setaman dianyam
Hanya segenggam berangsur temaram
Seenaknya memetik mawar, wahai kaum Adam!
Cinta semerah mawar digenggam
Aku baru merekah menutur alam
Petikkan dahan berusaha paham
Mengapa baru memetik, enggan semayam?
Buru, 13 Mei 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI