Mohon tunggu...
Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Mohon Tunggu... Guru - PNS at SMP PGRI Mako

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Papeda Lembut Kaya Serat dan Ikan Kuah Kuning dari Indonesia Timur

26 April 2023   16:16 Diperbarui: 26 April 2023   16:34 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Papeda adalah makanan khas Indonesia Timur, salah satunya di Maluku. Makanan khas ini berbahan sadar tepung sagu. Pohon sagu tumbuh liar dan lebat di hutan-hutan pelosok Maluku, termasuk di tempat saya berdomisili, Pulau Buru. Bahkan di Pulau Buru tidak perlu ke pedalaman hutan untuk mendapatkan pohon sagu. Di sekitar persawahan, rawa dan pinggiran kampung, hutan sagu lebat menjadi pemandangan yang lumrah.

Proses pengambilan sagu membutuhkan tenaga luar biasa, hanya pria-pria tangguh yang mampu mengeluarkan tepung sagu dari pohonnya. Biasanya tepung sagu di wadahi anyaman daun sagu yang disebut tumang. Harga sagu pertumang sekitar 50. 000 rupiah. Satu tumang sagu saja dapat dimasak berpanci-panci atau dapat dimasak berkali-kali. Tepung sagu mampu bertahan hingga berbulan-bulan sebelum dimasak.

Bubur sagu inilah yang disebut papeda, makanan primadona di Maluku dan sekitarnya. Papeda dikonsumsi dengan didampingi ikan kuah kuning. Biasanya jenis ikan tongkol atau mubara. Dikatakan kuah kuning bukan hanya karena kuah ikannya menggunkan kunyit sehingga berwana kuning, tetapi karena di sini menyebut bumbu kunyit itu dengan sebutan 'kuning'.

Walau papeda makanan tradisional yang perannya sebagai makanan pokok digantikan oleh nasi, tetapi papeda masih bertakhta di meja prasmanan ketika ada acara-acara adat. Acara-acara besar di instansi atau Lembaga-lembaga resmi masih menyediakan papeda sebagai sajiannya. Papeda ibarat sesepuhnya makanan pokok di sini.

Cara membuat papeda

Membuat papeda sangatlah sederhana. Kalau saya sendiri biasanya tepung sagunya disaring/ayak dulu. Agar kotoran kecil yang menempel saat tepung di dalam tumang dapat tersaring.

Beberapa orang menggunakan teknik perebusan. Maksudnya tepung sagu yang sudah dilumerkan dengan air dimasukan ke dalam air mendidih di atas kompor untuk diaduk hingga mengental dan menjadi adonan. Namun ada teknik lain yaitu disiram. Jadi tepung yang sudah siap dalam wadah dituangi air mendidih secukupnya, diaduk hingga mengental dan menjadi adonan bubur sagu atau papeda.

Mau menggunakan teknik rebus atau siram tidak masalah yang penting terus diaduk saat proses pengadonan agar tidak menggumpal dan jadi lembut. Jika tidak terus diaduk hingga adonan tercampur sempurna, maka teksturnya akan menggumpal-gumpal mentah di dalam.

Setelah adonan papeda selesai diaduk dan tercampur sempurna, tidak lupa membuat lauk atau pendampingnya yaitu ikan kuah kuning. Bahan-bahan membuat ikan kuah kuning juga sangat mudah ditemukan.

Terdapat dua jenis bumbu untuk ikan kuah kuning ini. Ada bumbu yang dihaluskan dan ada yang tidak. Bumbu yang dihaluskan adalah kunyit, bawang merah, bawang putih, kemiri, gula pasir, garam dan jahe. Sedangkan bumbu yang tidak dihaluskan adalah serai, jeruk nipis, daun jeruk, daun bawang dan cabai merah.

Langkah pertama, ikan dilumuri air jeruk nipis terlebih dahulu. Kemudian tumis bumbu yang sudah dihaluskan, dan tambahkan air setelah bumbu tumisan mengharum. Setelah airnya mendidih masukan potongan-potongan ikan tongkol. Tambahkan irisan daun bawang dan cabai merah hingga semua bahan matang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun