Masjid Agung Al Buruuj berlokasi di Pulau Buru, salah satu pulau besar di jajaran kepulauan Maluku. Membahas Pulau Buru, pasti yang pertama terbelesit dalam pikiran kita adalah tentang jejak sejarah Indonesia di masa lampau, di mana Pulau Buru adalah lokasi pembuangan tahanan politik (Tapol) orde baru. Atau bagi penulis, Pulau Buru lekat dengan nama penulis legendaris Indonesia yaitu Pramoedya Ananta Toer. Pulau Buru bertahun-tahun berlalu, keseraman masa lalu lambat laun memudar. Namun jejak peninggalannya tetap menjadi sejarah.
Wajah Pulau Buru kian lama semakin cantik saja. Beberapa bangunan menjadi ikonik, misalnya Tugu Tani, Masjid Al Buruuj, Gelar MTQ dan lain-lain. Masjid Al Buruuj adalah masjid terbesar dan termegah di Kabupaten Buru. Peletakan batu pertama Masjid Al Buruuj ini pada tahun 2005 dan rampung dibangun pada tahun 2009. Masjid ini berlokasi di pusat kota Namlea, ibu kota Kabupaten Buru. Masjid kebanggan warga Pulau Buru ini didirikan megah di atas lahan seluas 25 hektar dengan luas bangunan masjidnya yang mencapai 2.867 meter persegi. Masjid Agung Al Buruuj menjadi ikonik karena menjadi masjid paling megah yang berada di Kabupaten Buru.
Kubah besarnya dilapisi keramik biru dan kombinasi kuning agak keemasan, tidak heran jika dari kubahnya saja sudah menyita perhatian. Kubah keramik perpaduan biru dan kuning menampilkan kemewahan dan kemegahan dari Masjid Agung Al Buruuj.
Nama Al Buruuj sendiri diambil dari surat ke-85 dalam kitab suci umat islam. Al Buruuj yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia artinya gugusan bintang.
Ketika melangkah ke gerbang besar dan memasuki halaman Masjid Agung Al Buruuj, kita akan disambut dengan dua kolam berbentuk persegi panjang dan lingkaran. Pada spot tertentu, jika kita perhatikan akan tampak pantulan bayangan masjid yang menawan.
Ketika memasuki masjid, akan dijumpai kaligrafi megah. Kaligrafi lafaz asmaul husna (nama-nama baik Allah). Kaligrafi tersebut ditulis oleh kaligrafer terbaik, pemenang kaligrafi terbaik nasional.
Walau masjid ini berlokasi di tengah pusat kota kabupaten, tetapi tidak terasa pengap atau panas jika berada di halaman atau dalam masjid. Hawanya tetap sejuk walau tanpa AC. Ini disebabkan oleh pepohonan rindang dan taman-taman di sekitar Masjid.
Taman Rusa di Sekitar Masjid Agung Al Buruuj
Masih di lokasi Masjid Agung Al Buruj juga terdapat taman penakaran rusa. Terdapat beberapa hewan bertanduk indah ini yang hidup bebas di taman yang dipagari. Taman cukup luas sehingga menyerupai habitat asli rusa di hutan. Tidak hidup dalam kandang apalagi diikat. Mereka hidup bebas berkeliaran. Lokasi ini terdapat di sebelah timur Masjid Agung Al Buruuj.