Macam-macam cara orang memulihkan dirinya dari tekanan berbagai masalah dan pekerjaan. Dari mengambil waktu untuk cuti kerja dan pergi jalan-jalan, berkebun untuk bercocok tanam sayuran dan tanaman hias, bernyanyi dan bermain musik, atau menulis ekspresif untuk menuangkan keresahan dan tekanan yang dialami.
Menulis ekspresif adalah aktivitas mengungkapkan apa yang terjadi, apa yang dirasa dan apa yang ingin disampaikan oleh seseorang dalam bentuk tulisan. Dalam menulis ekspresif tidak berlaku aturan-aturan  baku dalam penulisannya. Penulis bebas merangkai huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat hingga berlembar-lembar paragraf.
Menulis ekspresif dicetuskan oleh James Whiting Pennebaker, seorang psikolog asal Amerika. Sebuah teknik meluapkan tekanan, peristiwa traumatis untuk mengurangi dampak emosional dari peristiwa tersebut.Â
James W. Pennebaker (2017) menyatakan bahwa menulis ekspresif merupakan suatu bentuk pengungkapan diri, dengan cara bebas berekpresi melalui tulisan, sesuai dengan kondisi setiap individu.
Memulihkan Tekanan Mental
Yang dimaksud tekanan mental bisa berupa trauma, depresi, stress, kecemasan, ketakutan, masalah yang rumit dan lain sebagainya yang menyangkut pikiran dan perasaaan.Â
Tekanan mental tidak selamanya kasat mata, justru banyak yang mengalami namun tidak terdikteksi siapapun, walau orang sekitar. Biasanya penderita akan sering melamun, menangis diam-diam, sering terbangun tengah malam akibat dari mimpi buruk, dan banyak gejala lainnya. Â
Menulis ekspresif dipercaya dapat menjadi terapi pemulihan atau menyembuhan dari tekanan yang diderita mental seseorang. Tidak semua orang dapat meluapkan perasaannya kepada orang lain, tetapi orang yang sedang mengalami tekanan mental akan sangat semakin menderita jika sendiri. Maka menulis ekspresif dapat menjadi jalan keluarnya untuk meringgankan beban.Â
Sedikit demi sedikit tulisannya tentang deritanya dapat menjadi teman paling setia, dengan begini penderita tidak merasa sendiri. Menulis menjadi wadah atau objek luapan perasaan yang tidak ingin diketahui oleh orang lain.
Tulisan dalam menulis ekspresif dapat berupa luapan pengalaman, kemarahan, kekesalan, ketakuan bahkan dapat berupa penyesalan yang tak mampu diungkap secara lisan.Â
Perasaan dan tekanan yang selama ini hanya dipendam dalam emosi terdalam. Maka menulis ekspresif dapat menjadi solusi healing paling ampuh, murah dan melegakan bagi penderita yang butuh pemulihan tekanan mental.