Menulis dan Menerbitkan Buku Solo Bagi Penulis Pemula, Siapa takut?
Di awal mengembangkan hobi menulis, memang event atau kegiatan nulis bareng (satu buku yang ditulis beberapa penulis) bisa dijadikan ajang uji nyali dan uji kemampuan menulis.Â
Saat kegiatan nulis buku bareng (Nubar) biasanya penulis atau peserta akan mendapat masukan, kritik dan saran yang membangun dari editor atau penyelenggara event Nubar tersebut. Sangat menguntungkan bagi penulis-penulis pemula untuk menambah pengetahuan juga relasi dalam kegiatan tersebut.
Namun jangan puas sampai di situ. Menulis buku solo (satu buku yang ditulis sendirian) juga penting untuk seorang penulis. Ada beberapa Penulis pemula yang belum memiliki cukup keberanian untuk menerbitkan buku sendiri, entah kurang percaya diri atau kurang bisa membagi waktu untuk menulis yang kebanyakan menulis hanya hobi bagi penulis pemula.
Berikut keuntungan jika Penulis berani dan percaya diri untuk tekun menulis dan menerbitkan buku solo.
1. Semakin Rajin Menulis
Ketika penulis berniat terbitkan buku solo, ada lebih banyak naskah yang dibutuhkan untuk menjadi sebuah buku. Dari yang biasanya mengikuti ajang nulis bareng yang hanya membutuhkan beberapa puisi atau satu cerpen saja, saat menulis untuk buku solo akan sangat jauh berbeda. Â Penulis akan lebih terpacu untuk menyelesaikan naskah karena iming-iming impian punya buku dengan sampul dibubuhi nama sendiri.
2. Lebih Mandiri
Saat menulis buku solo, secara tidak langsung Penulis akan mulai belajar self editing. Biasanya Penulis dituntut untuk meneliti kesalahan penulisan (typo), tata letak (layout), dan segala tetek bengeknya dilakukan sendiri.Â
Walau penerbit menyediakan jasa editor tetapi bukan berarti naskah yang Penulis kirimkan adalah naskah kotor dan acak-acakan. Tetap harus rapi, minim kesalahan ketikan dan terstruktur. Bahkan tidak sedikit Penulis yang merancang/design sampul bukunya sendiri. Biasanya untuk kepuasan Penulis yang kreatif.