Sabtu, 21 Mei 2016 kota Padang berkesempatan dikunjungi sebagai tuan rumah sebagai penutupan rangkaian acara nangkring iB Blogger Meet Up bersama OJK. Acara yagn bertema Aku Cinta Keuangan Syariah ini dihadiri oleh Kompasioner Padang. Acaranya seru dan bermanfaat banget, mulai dari live tweet competition (3 pemenang akan mendapatkan uang Rp250 ribu rupiah), kuis, flashblogging dan standup comedy.
Pembicaranya juga keren banget yakni Mba Aprilia Ratna Palupi sebagai Kepala Bagian Divisi Pengembangan Produk dan Edukasi DPBS OJK dan Bapak Def selaku perwakilan dari Bank Nagari Syariah. Suasana meet up interaktif karena banyak pertanyaan, uneg-uneg, masukan dan tanggapan banyak dilontarkan Kompasianer.Â
Perbankan syariah di Indonesia saat ini menempati posisi ke 9 dunia dengan market share sebesar 5% di Indonesia. Sebetulnya, di Indonesia sendiri sudah mengenal bagi hasil namun belum terstruktur, misalnya ketika ada pemilik tanah dan pengelola lahan bekerja sama, maka akan dibagi hasil.Â
Karena masih besarnya peluang pertumbuhan perbankan syariah maka OJK bertugas untuk mengembangkan pasar perbankan syariah banyak melakukan strategi-strategi untuk makin menumbuhkan perbankan syariah di Indonesia. Kalau yang bilang industri perbankan syariah di Indonesia ecek-ecek? Itu salah besar, karena pada tahun 2013 bank syariah di Indonesia mendapatkan penghargaan IFN Award sebagai The Best Central Bank and The Most Innovative Islamic Bank.Â
Selain itu, bukti sebagai perbankan syariah di Indonesia memiliki kualitas yang baik adalah ada satu universitas di Singapura yang mempelajari perbankan syariah di Indonesia sebagai study tripnya. Negara Jepang juga belajar perbankan syariah di Indonesia. Kenapa tidak di Malaysia sebagai negara dengan aset perbakan syariah terbesar di dunia? Kenapa tidak ke Timur Tengah. Itu berarti menunjukkan bahwa produk perbankan syariah di Indonesia dapat dipercaya. Dengan produk dan jasanya yang memang benar-benar sesuai syariah dan juga lembaga pengawasannya yang ketat.
Dulu fungsi pengawasan bank syariah ada di Bank Indonesia dan sekarang beralih ke Otoritas Jasa Keuangan. OJK sendiri sangat aktif dalam sosialisasi, mulai dari diadakannya keuangan Syariah Fair dan iB Vaganza. Jadi kita sebagai konsumen dapat mengenal lebih dekat apa itu perbankan syariah, pasar modal syariah dan industri keuangan non bank (IKNB) Syariah. Di Padang sendiri sedang diadakan acara di Plaza Andalas, dengan 13 stand dan 7 bank. Dengan menyiapkan uang Rp 100 ribu rupiah kita dapat buka tabungan plus dapat hadiah-hadiah bahkan sampai undian motor dari bank Nagari. Acara iB Blogger Meet Up sendiri sebagai sarana sosialisasi OJK. Karena saat ini media sosial sangat berperan terhadap masyarakat.
Menurut data OJK hanya sebanyak 21% masyarakat yang telah terliterasi tentang perbankan syariah. Dengan kerjasama dengan Kompasiana, diharapkan kekuatan media sosial akan menumbuhkan pemahaman yang benar dan masif terkait perbankan syariah. Go Blogger!!
Selanjutnya untuk Padang sendiri, market sharenya sendiri melebihi market share nasional, yakni sebesar 6%. Dengan penduduk Muslim di Padang yang dapat mencapai 99%, berarti ini merupakan kesempatan emas untuk mengembangkan industri ini. Menurut Pak Def, sosialisasi memang masih kurang jadi perlu menjadi perhatian bagi para pelaku industri ini.Â
Ada satu pertanyaan saya yang sudah lama terkait perbankan syariah dan terjawab sudah oleh Pak Def yakni bagaimana kalau bank syariah rugi, berarti nasabah uangnya berkurang dong? Nah, menurut pengalaman Pak Def bahwa Bank Nagari di awalnya pernah rugi selama 2,5 tahun namun nasabah tetap mendapatkan bagi hasilnya. Karena memakai sistem revenue sharing, keren kan? Jadi nggak usah khawatir dan ragu lagi nabung di bank syariah karena menguntungkan.
Masih belum percaya? Coba aja tengkok negara lain seperti Inggris. Perbankan syariah di Inggris sedang booming lho. Penyebabnya ya karena jika menabung di bank syariah sangat rasional dan menguntungkan. Misalnya tentang KPR di bank syariah, dengan 15 tahun lamanya namun tetap sama cicilannya. Padahal tentu (insya Allah) gaji bertambah dan ditengah inflasi cicilan kita tetap. Amazing kan? Produknya pun bervariasi dan ada yang tidak ada di bank konvensional misalnya rahn (gadai).
Saya sendiri  pernah bikin survey kecil-kecilan, jadi saya nabung dengan nominal yang sama antara bank syariah dengan konvensional. Dengan jumlah saldo yang sama, hasil bagi hasil yang saya dapat jauh lebih banyak plus biaya bulanan yang lebih rendah. Selain itu misalnya di Bank Syariah Mandiri, saya dapat menarik uang di ATM Mandiri yang cabanganya tersebar secara gratis. Menguntungkan kan? Plus sudah ada mobile banking dan internet banking juga. Jadi sama bagusnya, lengkapnya dan modernnya kan? Plus bagi muslim, uang kita berkah lho karena sesuai dengan ketentuan Al-Quran dan hadist, jadi tambah nyaman di hati.