Oleh: Â Zaenab Shafwatu RabbihaÂ
Seorang pria membuka pintu cafe di pagi hari buta, dan dia telah menjadi pelanggan pertama. Tidak banyak yang dia bawa, hanya susunan lembar bergaris, satu pena dan uang pas untuk secangkir minuman yang bisa dinikmatinya. Lantas dia hanya ditemani ruh-ruh alam yang memenuhi Bangku kosong sembari menunggu Insan lainnya.
'Teng' Bel Cafe berbunyi untuk yang kedua kalinya di pagi buta, muncul seorang lelaki yang terlihat kelelahan.
"tampaknya dia habis menikmati pesta besar, di lorong ujung kota" kata pelanggan pertama.
Pria itu memesan secangkir minuman, menyipitkan matanya sambil memandangi bangku-bangku yang cocok menemani sandaran seorang atheis, hingga tanpa pikir dia menuju bangku di samping seorang pria yang sedari tadi menggores tinta-tintanya di atas lembaran penuh coretan hingga hanya selembar yang tersisa. Ketika pria atheis duduk, pria dengan selembar terakhirnya menutup mata.
"Sialan manusia beragama, tau aku atheis dia langsung membalikkan matanya".
Terjadilah obrolan kecil yang menjadi isi lembar terakhir.
"Alam apa yang berada di balik mata?" ujar pelanggan atheis yang tepat di sampingnya kemudian dia terus melemparkan tanya; "Apa yang kau sebut Tuhan sedang menikmati teh hangat dalam belaian bidadari yang akan segera meracuninya? Apakah ada di sana? Mengapa yang kau puja-puja selalu membuatmu diracun dalam tarian hingga esok hari tiba? Tapi dia juga selalu membuatmu menangis? Mengapa dia, pujaanmu, selalu menanam alam dengan bibit yang tidak sama? Kadang juga dia memutarkanmu hingga kau layak lapuh kayu di gelimangnya air asin. Dia seperti bisa menangani semua, Kenapa dia ciptakan pikir hingga lembarmu dipenuhi aliran tinta dari pikirmu yang dipenuhi dia?".
Pertanyaannya terhenti, dia mulai menyeruput minuman yang sudah mulai hangat sambil ikut menutup mata menikmati serapan yang melapisi seluruh lidahnya.
Fajar mulai membuka mata, tampaknya dia juga sedang memikirkan alam dalam gelapnya. Sambil berpikir dia lanjut bicara;
"Kurasa aku ingin berkenalan dengannya" senyum tipis dan penasarannya.