*Oleh : Hasibah Ahmad Fuad
Pada akhir bulan September, saya melakukan wawancara dengan seorang da'iyah preneur yang memiliki usaha jasa menjahit. Beliau melakukan apa yang Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam contohkan kepada kita selaku ummatnya untuk mencari rezeki dari berniaga. Banyak kita lihat, orang-orang terkaya di dunia ini merupakan pebisnis atau wirausahawan. Maka saya pun ingin mencoba untuk memulai bisnis sampingan dengan skala kecil.
Sejak saya kuliah di STIBA Ar-Raayah, saya sudah memulai bisnis ini, dengan kemampuan dan bakat yang saya miliki, saya aktif di organisasi bagian maharoh (kreatifitas) yang didalamnya ada bagian menjahit. Selain saya menimba ilmu disana, saya juga mencari rizqi dengan menjahit. Biasanya, setiap dua bulan sekali, bagian jahit membuka Pre-Order untuk menjahit kerudung.
Setiap kerudung dijual dengan harga yang relatif murah untuk kalangan mahasiswi, dari harga 60.000,00 - 110.000,00 tergantung model, ukuran dan jenis bahan yang diinginkan setiap customer. Setiap kerudung dihitung modal 50% dari harganya, 25% untuk kampus, dan 25% untuk penjahit. Upah yang saya dapatkan biasanya 13.000,00 - 20.000,00/pcs. Alhamdulillah bisa menambah uang jajan di kampus.
Ketika pandemi tiba, dan kita semua dipulangkan dari asrama kampus, saya inisiatif untuk membuka jasa menjahit kerudung di rumah karena adanya fasilitas yang memadai, nama bisnis nya Hamafa Store (belum resmi hehe). Meskipun tidak setiap hari ada orderan, minimal satu atau dua bulan sekali saya dapat orderan dari teman-teman. Harga untuk setiap kerudung pun tidak jauh berbeda dari harga dikampus, dengan hitungan modal yang sama, untungnya saja yang berbeda karena 25% untuk orang tua dan 25% untuk saya.
Dua pekan yang lalu, kakak tingkat saya di kampus yang sudah lulus mengajak saya untuk berbisnis dengannya, ia sudah memiliki brand yang Bernama Salfra Syar'I, namun ia tidak memiliki kemampuan menjahit, maka dari itu ia meminta bantuan kepada saya untuk menjahit produk-produk yang akan ia jual, salah satunya kerudung. Karena modal bahannya dari dia, jadi saya hanya menjahitkan saja dan mendapatkan upah 25.000,00/pcs. Pekan pertama saya menjahit tiga kerudung miliknya dan alhamdulillah ada pemasukan pertama sebesar 75.000,00 dan dikurangi sedikit untuk membeli benang dan juga membayar listrik.
Selain jahitan kerudung, saya juga membuka jasa menjahit baju yang perlu dirombak, dipotong bawah, dikecilin, ganti pet kerudung, dan lain-lain. Alhamdulillah tidak mengeluarkan banyak modal, sama seperti sebelumnya hanya benang dan listrik saja. Upah setiap jahitan pun berbeda-beda tergantung kesulitan yang ditempuh. Mulai dari 10.000,00 -- 30.000,00, dan pekan ini ada yang merombak baju total 30.000 dan ganti pet kerudung 10.000, total pendapatan pekan kedua 40.000,00 dikurangi 10.000,00 (modal) jadi, keuntungan saya 30.000,00.
Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Tidak banyak kata untuk memulai, jadikan wirausaha adalah suatu anjuran yang menguntungkan di dunia dan di akhirat. Ikhlaskan niat hanya karena Allah, selanjutnya untuk meringankan beban orang tua, membantu saudara kita yang membutuhkan dan menyiarkan agama Allah Subhanahu Wata'ala, juga tak lupa untuk terus melangitkan do'a-do'a dan selalu bersabar. Sisanya hanya Allah yang akan memberi jawaban menentukan hasil dari proses yang kita jalani. Kita harus yakin bahwa Allah lah yang mengatur rezeki dan rezeki itu tidak pernah tertukar, semuanya ada porsinya. Insyaallah ketetapan-Nya lah yang terbaik. Allahu musta'an.
*Mahasiswi Semester 5 Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
STIBA Ar-Raayah Sukabumi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H