Mohon tunggu...
Ham dan
Ham dan Mohon Tunggu... -

Tampang security, hati hello kitty

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertama Kali Mengenal Jokowi

6 Juni 2014   13:33 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:03 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1402010913519626559

[caption id="attachment_340728" align="alignnone" width="640" caption="Walikota Solo, Joko Widodo alias Jokowi menerima ucapan selamat dari perwakilan tukang becak yang melakukan konvoi ke rumah dinas walikota di Loji Gandrung untuk menyambut keunggulan Jokowi dalam Pilkada DKI, Kamis (12/7/2012). (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)"][/caption]

Siapa yang tak kenal dengan Joko widodo, atau yang lebih tenar dengan sebutan Jokowi saat ini ? Saya yakin hampir semua kenal dengannya, mulai anak kecil sampai orang tua, dari warga kota sampai penduduk di pelosok negeri tentu mengenal sosok ini. Di lahirkan di Surakarta, 21 Juni 1961 Jokowi saat ini telah menjelma menjadi salah satu tokoh pemimpin yang masyur dan fenomenal di negeri ini. Mengawali karir dalam bidang pemerintahan sebagai Walikota Solo periode 2005 – 2010 kemudian di lanjutkan di periode berikutnya 2010 – 2015 dengan perolehan suara yang fantastis yaitu +- 91% suara. Di tengah masa kepemimpinannya di Solo dalam periode ke 2, Beliau kemudian ikut dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya memenanginya. Satu setengah tahun kemudian berbekal progres program – program kerjanya yang baik selama memimpin Jakarta sehingga mendapat elektabilitas tertinggi di hampir semua lembaga survey, dan tiket dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Beliau akhirnya menerima mandat di usung sebagai Calon Presiden dalam pemilu 2014 dari PDIP, partai yang selama ini menaunginya semenjak mengawali karir pemerintahannya di Solo.

Melihat sekilas perjalanan karir Jokowi tadi tentu sangat menarik, tapi pernahkah anda ingat mungkin, pertama kali nama Jokowi ini menjadi pusat perhatian di media massa dan kemudian menjadi buah bibir masyarakat luas ? Mungkin bagi masyarakat Solo dan sekitarnya tentu sosok Jokowi ini tidak asing lagi sejak lama, tapi bagi masyarakat luas tentu banyak versi kapan mulai muncul nama Jokowi ini di pentas Nasional.

Saya sendiri pertama kali mendengar sosok Jokowi ini adalah ketika di surat kabar lagi ramai berita tentang keluhan Presiden SBY tentang gajinya yang selama 7 tahun belum pernah naik, awal – awal tahun 2011 kalo tidak salah ramai berita itu. Nah beberapa hari setelah itu muncul berita tentang seorang walikota yang bahkan tidak pernah mengambil gajinya dan malah memberikannya kepada warganya yang membutuhkan. Mungkin berita ini di unggah untuk pembanding atas keluhan sang Presiden tadi bahwa ada seorang pemimpin yang notabene bisa disebut juga anak buahnya yang malah tak mengambil gajinya sama sekali. Dan tentu pada akhirnya informasi tadi menjadi ramai diberitakan oleh hampir semua media massa cetak maupun elektronik pada saat itu, forum – forum diskusi onlinepun tak kalah ramainya membahas tentang informasi tersebut, sepak terjang, kebijakan – kebijakan sang walikota selama periode pertama maupun periode kedua yang sedang berjalanpun di kupas habis, misalnya tentang hobby blusukannya, yang tidak suka berlama – lama diruang kerja tapi lebih suka berkeliling dari kampung ke kampung mendengar keluh kesah warganya dan secepat mungkin mencarikan solusinya, kebijakan – kebijakannya tentang pembenahan layanan kependudukan yang lebih cepat dari sebelumnya, program – program kesehatan dan pendidikan bagi warganya, seolah menjadi pelengkap atas prestasi dan keunikan Jokowi tadi. Dan memang selama pemerintahannya, kota Solo pun berkembang pesat dengan slogan spirit of java. Even – even nasional maupun Internasionalpun rutin di gelar di kota ini, kunjungan study banding datang dari pemerintah daerah berbagai wilayah di Indonesia dan bahkan adapula yang dari mancanegara.

Mungkin apa yang di lakukan oleh Jokowi di Solo, membuat kebijakan – kebijakan yang pro rakyat, bagaimana menjadikan birokrasi yang melayani atau bahkan lebih, banyak juga dilakukan oleh pemimpin – pemimpin di berbagai wilayah di Indonesia ini yang belum terekspose, tapi momen langka tadi, “tidak pernah mengambil gaji “ sebagai antitesa Presiden saat itu yang menjadikan nama Jokowi terangkat kepermukaan lebih awal, sehingga masyarakat luas pun bisa melihat bahwa masih ada pemimpin yang begitu tulus melayani, masih ada pemimpin yang mendedikasikan banyak waktunya bagi warganya, masih ada pemimpin yang tidak gila harta dan bahkan tampil sederhana walau dia orang yang berada (mungkin banyak yang sudah mendengar bahwa pada masa menjabat walikota Solo, Jokowi tetap menggunakan mobil dinas walikota sebelumnya).

Dan pada akhirnya saat ini banyak yang berharap bahwa sosok tadi bisa menjadi pelayan bukan hanya bagi warga Solo saja, bukan hanya bagi warga Jakarta saja, tapi lebih dari itu, menjadi pemimpin yang melayani, mengayomi bagi seluruh penduduk di bumi pertiwi Indonesia tercinta ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun