Mohon tunggu...
Halwatu LuluMusyarofah
Halwatu LuluMusyarofah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

berdoa, berusaha, bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Sapa Menjelma Sendu

6 Juni 2020   09:10 Diperbarui: 6 Juni 2020   09:18 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angan yang tak mampu terjamah
Yang sempat ku kira rumah
Ternyata hanya ramah
Saat telah tertambat
Tapi hanya istirahat
Yang kukira kita sampai nanti
Nyatanya semua telah mati
Semula jalan beriringan
Selanjutnya berpisah dipersimpangan
Hangat awal berjumpa
Hingga hangat salam pisah
Kita hanya menerka
Tapi semua terserah semesta
Meski ku genggam erat tetap lepas jua
Bibir berbisik melantun doa
Semoga aku dan kamu bahagia
Walau tak lagi menjadi kita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun