Mohon tunggu...
Elsa
Elsa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Jangan lupa menulis !

Selanjutnya

Tutup

Seni

Teater Gosip Warung Kopi

7 Juli 2023   10:57 Diperbarui: 7 Juli 2023   11:06 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Foto Pribadi

Progam Studi Sastra Indonesia Universitas Pamulang mengadakan teater drama warisan tahunan, dengan tema 8 kolaborasi reinkarnasi era mati. Salah satu teater yang mampu menuai gelak tawa penonton adalah teater "Gosip Warung Kopi: Segalanya Butuh Uang!" karya Muhammad Andriansyah menampilkan percakapan antara Zuki, seorang tukang ojek, dan Mamet, seorang pelamar pekerjaan. Teater ini menggunakan dialog antar karakter untuk menggambarkan realitas kehidupan sehari-hari. Zuki mengeluh tentang semakin sepi pangkalan ojek karena persaingan dengan ojek online. Mamet juga mengungkapkan kesulitan dalam mencari pekerjaan meskipun memiliki gelar pendidikan.

Teater ini juga menyoroti isu korupsi dalam pemerintahan. Mamet menyatakan bahwa banyak pejabat yang korupsi dan memperkaya diri sendiri, sementara rakyat makin miskin. Dialog ini menggambarkan kekecewaan terhadap ketidakadilan dan ketidaktertarikan dalam pelayanan publik. Percakapan teater ini menggunakan gaya bahasa yang santai dan humor untuk menyampaikan pesan-pesan yang lebih serius. Penggunaan dialog antara karakter-karakter ini memberikan kesan kehidupan sehari-hari yang realistis dan dapat menghubungkan pembaca dengan isu-isu yang diangkat.

Salah satu aktor yang mampu menuai gelak tawa penonton yaitu Mpok Nani, aktingnya yang keren dan natural, dengan cengkok bicara seperti asli betawi, Mpok Nani mampu menghibur penonton. Penonton yang awalnya terdiam hingga tertawa terbahak-bahak dan menikmati teater Gosip Warung Kopi. Aktor kedua Ling-ling, ling-ling tak kalah seru dengan penampilan Mpok Nani, Ling-ling mampu membuat para penonton merasakan kesedihannya. Ling-ling berperan sebagai wanita yang dijodohkan oleh orang tuanya dan meninggalkan Zuki yang tidak memiliki harta dan tahta.

Secara keseluruhan, teater ini memberikan pandangan tentang beberapa masalah sosial dan ekonomi di Indonesia, seperti persaingan antara ojek konvensional dan ojek online, sulitnya mencari pekerjaan yang layak, dan isu korupsi dalam pemerintahan. Adapun kisah yang cukup mengharukan dengan kisah cinta Zuki dan Ling-ling. Teater ini menggunakan gaya percakapan yang santai, teater ini berhasil menghadirkan isu-isu tersebut secara menarik dan mengajak penonton untuk merenungkan kondisi sekitar mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun