Mohon tunggu...
halley oey
halley oey Mohon Tunggu... -

Anything on my mind

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Impian Saya tentang Sekolah

28 Juni 2017   01:02 Diperbarui: 28 Juni 2017   01:14 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di jaman yang serba cepat seperti sekarang, dimana Robot dan Artificial Inteligence sudah ada dimana2. tetapi sekolah kita masih seperti jaman ibu dan bapak dulu. apalagi biaya pendidikan yang selalu naik. gaji guru, buku2, baju seragam, belum lagi kalau ada kegiatan ekstrakurikuler.

tapi biar bagaimana pun selalu ada jalan. contohnya seperti ini

impian saya sekolah itu kira2 seperti ini:

1) sekolah itu seperti kuliah terbuka, yang semua orang boleh masuk dan belajar (tua atau muda tidak masalah). tidak daftar, tidak berseragam dan gratis. jadi misalnya di ruangan A adalah ruang matematika sd kelas 1. bagi siapa saja yang ingin belajar matematika sd kelas 1 silakan masuk ke ruangan A. nanti tiap akhir sesi akan ada tanya jawab, nah di sesi tanya jawab ini boleh menanyakan apa saja tentang matematika sd kelas 1. jadi mungkin ada yang sudah belajar lebih cepat dari yang lain, boleh masuk hanya di sesi tanya jawab untuk menanyakan hal2 yang dirasakan masih belum paham betul. kurikulumnya tetap mengikuti kurikulum yang ada. jadi tugas guru matematika hanya mengajarkan matematika sesuai dengan kurikulum yang ada setiap hari. dalam bayangan saya kalau ada orang yang fokus hanya masuk kelas matematika setiap hari, saya kira tidak perlu sampai 1 tahun untuk mengerti semua materi matematika sd kelas 1. mungkin hanya beberapa bulan sudah selesai. dan bisa langsung lanjut ke kelas 2 dst sampai 6.

2) begitu juga dengan pelajaran lain. bahasa indonesia misalnya, mungkin ada orang tua yang sampai saat ini belum tau membaca dan menulis. silakan saja langsung masuk ke kelas bahasa indonesia sd kelas 1. dimana disitu setiap hari diajarkan bahasa indonesia sd kelas 1. tidak perlu malu apalagi bingung. membuat pendidikan itu se simple mungkin dan setepat mungkin.

3) anda merasa sudah hebat pelajaran sd? ingin lanjut ke smp? silakan langsung ikut tes UAN sd untuk mata pelajaran yang anda anggap sudah bisa. dimana pelaksanaannya dilakukan setiap hari pada jam yang sudah di atur di tempat yang sudah disediakan pemerintah. tes nya pakai komputer saja supaya langsung tau lulus atau tidak pada saat itu juga. kalau sudah lulus 1 mata pelajaran, anda bisa lanjutkan ikut tes mata pelajaran lain. kalau sudah lulus semua langsung dapat ijazah saat itu juga. dan silakan anda lanjutkan ke jenjang berikutnya.

kenapa mesti nunggu UAN 1 tahun cuma 1 kali? buang2 waktu. tidak ada batasan umur untuk ikut UAN, jadi kalau anak anda umur 7 atau 8 tahun sudah bisa langsung saja ikut. begitu juga untuk orang tua yang sampai saat ini belum dapat ijazah sd, smp sma. silakan belajar dan ikut UAN.

4) silakan mengikuti pelajaran sesuai kemampuan masing2. tidak ada PR, tidak ada absen, hanya perlu datang tepat waktu untuk mengikuti pelajaran yang anda ingin pelajari. begitu seterusnya hingga anda mendapat ijazah sma.

5) mau lebih canggih? saya kira pemerintah hanya perlu menyediakan kamera di tiap kelas untuk menyiarkan guru yang sedang mengajar. jadi siapa pun boleh belajar hanya cukup nonton dari mana saja selama ada internet. ini khususnya untuk orang tua yang sudah bekerja tapi ingin belajar untuk mendapatkan ijazah. terbatas dengan kesibukan tidak masalah, bahkan bisa di rekam siaran itu untuk anda bisa nonton lagi kalau ada yang masih belum paham. koneksi internet sudah ada dimana2 jadi gunakanlah.

begitulah kira2 uneg2 saya. akhir kata jangan tunggu robot dan AI mengambil pekerjaan kita, segeralah belajar dan segeralah menjadi orang berguna yang ahli pada bidang anda masing2. GBU

Robots and Artificial Intelligence(AI) Are Replacing High-Skill Jobs Massively! Are You Ready?  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun