Mohon tunggu...
Halleyna Widyasari
Halleyna Widyasari Mohon Tunggu... -

sederhana saja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhat

21 Mei 2012   17:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:00 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bismillah.

Ayah Bunda, semoga kesehatan, kesejahteraan dan kemulian selalu tercurah bagi kalian dari Alloh SWT. Amiin.

Ayah Bunda, ananda ingin bertanya, tentang hidup hari ini.
Seakan enggan menapakkan kaki pada bumi yang renta, tubuh ananda yang sudah tak lagi berkembang namun pikiran yang belum juga menunjukkan kedewasaan menyimpan kegelisahan. Atas apa yang telah terasa membekas dalam dada, menggoreskan kesan yang mendalam, namun tak kunjung berkesudahan pada jawaban benar. Terbungkam seribu bahasa penggelora. Tertatih bergerak perlahan menggapai impian tadi malam.
Mengapakah semua tampak temaram? Saat kesempatan terbatasi oleh keadaan. Saat tak ada penjelasan atas kesalahan. Saat keinginan terhempas oleh larangan. Saat pembelaan tak dihiraukan.
Ayah Bunda, kata mereka ananda sedang jatuh cinta.

Ayah Bunda, doakan ananda. Setiap kedipan mata adalah harapan, setiap denyutan nadi adalah karunia, dan setiap helaan nafas adalah doa yang tertunaikan.
Semoga senantiasa bersyukur untuk mimpi buruk yang tak menjadi kenyataan dan senantiasa bersabar untuk mimpi indah yang tak kunjung datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun